Hara ¦ 03

126 64 247
                                    

A K H I R N Y A  malam tiba, malam di mana Saza dan Hara akan melakukan pertunangan. Acara ini diadakan di kediaman FAYYOLA. Karena cukup mendadak, pesta ini pun hanya dihadiri oleh anggota keluarga dan kerabat dekat saja.

Acara ini tidak terlalu mewah karena orangtua Saza pikir mereka harus lebih berhemat untuk menyiapkan pesta pernikahan yang akan digelar sangat megah nanti.

Dalam gandengan Nasya, Saza perlahan menuruni tangga dengan langkah anggunnya. Meskipun dengan wajah datar, gadis itu tetap terlihat sangat cantik dengan gaun hitam elegan yang sudah menjadi keinginannya.

Sedangkan Hara, laki-laki itu memakai tuxedo berwarna hitam yang membuatnya terlihat semakin tampan tampan. Ia cengengesan menatap Saza yang baru saja sampai di depan mansion FAYYOLA.

"Heh!" Saza menatap Hara dengan tatapan tajam. "Ngapain lo senyum-senyum, Goib?"

"Sayang," Nasya menyiku pelan Saza. "Jangan gitu, cepet senyum!"

"Iya, iya," Saza langsung tersenyum tidak ikhlas menatap Hara.

"Teh Ajal cantik!" puji Hara.

"Gembel lo, ah!"

"Tapi Hara bukan gembel, Teh," tukas Hara.

"Haduh," Saza menghela nafas dan kembali menggandeng Nasya. "Buruan, Mom, ah! Gaunnya mau merosot, nih!"

"Ganti atuh, Teh," titah polos Hara, membuat Saza menatapnya dengan kedua ujung matanya.

Gadis itu membuang muka dan menarik Nasya memasuki mansion. Melihat Saza yang mulai menginjak mansion, Gino langsung tersenyum mendekati Hara, lalu menggiring pelan laki-laki itu untuk menyusul Saza.

"Wih! Lo cantik banget, Sa!" pekik Faiq, sepupunya Saza.

"Tau." balas singkat Saza membuat Faiq mendekatkan wajahnya ke telinga Saza.

"Si Ararya kalo tau bakal kesurupan, nih!" bisik Faiq terkekeh jahil.

"Udahlah!" Saza mendorong tubuh Faiq agar menjauh darinya. "Dia tetep pacar gue."

"Lo kenapa mau sama dia ,sih?" tanya Faiq tidak mengerti. "Kayaknya, dia culun, deh."

"Ngehargain pilihan Momy aja." jawab santai Saza.

"Semoga dia bisa bikin lo happy!"

"Ah, kalian sudah datang!" seru MC laki-laki. "Silahkan, silahkan!"

Saza dan Hara berdiri berhadapan dengan senyuman. Gadis itu harus tersenyum agar tidak mempermalukan orangtuanya. Ia tidak boleh menunjukkan adanya keterpaksaan dalam pertunangan ini.

"Selamat malam semuanya!" Suara MC cukup menggema.

"Selamat malam!" sahut semua tamu kompak.

"Karena kedua calon sudah ada di hadapan kalian, kita langsung saja ke acara tukar cincin!"

Semua orang tersenyum senang melihat pasangan cantik dan tampan di depan mereka itu. Suara tepukan mulai menghangatkan suasana.

"Okey! Kita mulai dari pihak laki-laki dahulu, silahkan pasangan cincinnya di jari kekasih yang akan menjadi tunangannya!"

Nasya langsung mendekati Hara sambil membawa sebuah kotak love berisi cincin pertunangan. Wanita itu membuka kotak cincin tersebut. Dua buah cincin yang siap melingkar di jari manis keduanya pun, mulai terlihat.

Hara tersenyum dan mengambil salah satu cincin itu. Ia mengambil perlahan jari-jemari Saza, lalu memasukkan cincin tersebut dengan sangat lembut sampai menempel pas di jari manis gadis itu.

Hara (Selesai)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin