Hara ¦ 11

128 53 386
                                    

S A Z A meletakkan surat pendaftaran beserta surat pindah Hara di meja salah seorang guru, Pak Asep.

"Surat pindah sama pendaftaran Hara, Pak."

Syukurlah, Teh Ajal dapat hidayah! Teh Ajal gak manggil Hara, Goib, lagi. Hihihi! Hara bersorak dalam hati.

"Mata lo segitiga, ya, Goib." Saza merasa risih, Hara terus menatapnya.

"Panggil Hara, lagi, dong, Teh," pinta Hara.

"Iya, Haraaaam!"

"Teteh mah," Hara merajuk.

"Jadi, kamu, tuh, murid pindahan yang dari Garut itu, ya?" tanya Pak Asep. "Yang dibilang Bu Nasya, 'kan?"

"Iya, Pak!" Hara tersenyum lebar, Pak Asep mengangguk paham, dan beralih menatap Saza.

"Hara di ips 4."

"Ipa 2, dong, Pak," rengek Saza, ia ingin Hara sekelas dengannya.

"Ooo, tidak bisa!" tolak Pak Asep.

"Pak Asep meni kasep euy!" rayu Saza.
(terlihat tampan sekaliii)

"Halah, modus kau!"

"Omi²! Guru modern, nih,"

Anjir. lanjut Saza dalam hati. Si Goib aja kagak bakalan tau arti modus.

"Teh Ajal gak modus, Pak!" Bela Hara. "Bapak emang tampan!"

Lah, dia tau? batin Saza sangat terkejut. Ish, ish, ish, tak patut, tak patut.

"Terima kasih, Hara! Kamu memang the best!" Pak Asep mengacungkan jempolnya.

"Haduh, jadi malu," Hara tersipu malu, ia mengggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Dih, Pak! Saya duluan, lho, yang muji." Saza tidak terima. "Kenapa si Abloha yang dipuji?!"

"Cewek itu bullshit." beber Pak Asep. "Manis di mulut doang."

Saza menghela napas panjang, ia menatap malas guru di depannya itu. Untung saja, ia sudah mengetahui cara agar Pak Asep mau menuruti keinginannya.

Gak bisa dirayu, money pun majuuuuu!

Tanpa menunggu lama, Saza perlahan langsung mengeluarkan beberapa lembar uang merah dari sakunya. Ia menyimpan uang itu di meja guru matre di depannya.

"Yakin, nih, gak mau pindahin si Goib ke ipa 2, Pak?" Saza menaik-turunkan kedua alisnya. "Uang is everything, Pak!"

"Iya! Yang namanya Goib, 'kan, emang gak ada di kelas." Pak Asep mencoba menahan giuran si kertas merah. "Adanya di alam gaib."

Hara (Selesai)Where stories live. Discover now