Hujan

74.9K 377 5
                                    

Kenalkan namaku Evi, aku sales sebuah produk. Kulitku putih, kata orang wajahku cantik, sexy, dan tinggiku 160 cm. Umurku 22 tahun, walaupun terbilang cukup muda, aku SPG paling banyak penjualan dibanding teman-temanku yang lain. Itu karena ku suka ngasih service pada customer ku, entah itu duduk di pangkuannya, ciuman, remas atau ngulum payudaraku, bahkan ML sekalipun. Yang terpenting penjualanku banyak. Kadang ku juga ngasih service supervisor ku.

Hari itu, mendung, ku kebagian di sebuah kecamatan B, kayaknya mau hujan ini. Kebetulan ku berada di depan sebuah kor***l, ku masuk kedalam.

"Permisi.. " Sapaku.
"Iya, ada yang bisa di bantu? " Jawabnya, seorang pria tegap, manis, gagah, ku taksir umur 40an, bikin aku panas dingin.
"Kenalkan saya evi" Ku ulurkan tanganku. Dan dia menjabat tanganku.
"Saya Jun.. Ada yang bisa dibantu? Soalnya saya sendiri, Teman-teman yang lain pada keluar semua mbak. " Jawabnya.
"Ini saya mau menawarkan produk kesehatan, siapa tau bapak berminat. " Jawabku, ku jelaskan produk ku, bahannya, manfaatnya dan segala macam. Tiba-tiba hujan turun sangat deras, kebetulan ku lihat kantornya sepi, tidak ada orang lain lagi. Jadi kesempatan nih buatku. Ku beranikan diri duduk dipangkuannya, dia kaget, tapi ku biarkan saja. Ku gerakkan pantatku, ku tau ada yang bergerak dia balik celananya itu.

"Gimana pak, tertarik gak dengan produk yang ku jual ini? " Sambil ku gerakkan pantatku, ku dengar nafasnya berat, dia mulai horni. Kuraih telapak tangannya yang kekar, ku letakkan tepat di payudaraku. Dia diam saja, ku tekan tangannya, sehingga seperti meremas kedua susuku yang sekal dan kenyal itu.

"Nakal.. " Katanya, sambil meremas susuku, dan ku bersandar didadanya, kebetulan ku duduk membelakanginya. Ku cium pipinya, ku gigit daun telinga kirinya. Dia tetap meremas susuku.
"Ahhh pakkhhhh.. Ohhhh" Desah ku nakal dekat telinganya. Ku raih kedua pipinya, agar menghadapku, lalu ku lumat bibirnya, diapun membalas lumatan ku, sedangkan tangannya membuka kancing bajuku, dan melepaskan bra yang ku pakai, sambil berciuman dia tetap meremas payudaraku. Ciumannya sangat buas sangat mantap, tak seperti pria-pria lain yang sudah bercinta denganku. Dengan masih duduk dipangkuannya, ku balik badan, agar berhadapan dengannya, kembali kami berciuman. Ciumannya pindah keleherku, dadaku, lalu payudaraku.

"Oohhhh pak hhhh ahhhh ahhhh"
"Gimana? Enak? Ayo nungging, kita main cepat, takut ada yang datang. " Katanya.
Ku berdiri, dan ku nungging didepannya, dengan bertumpu pada meja kerjanya. Dia menyingkap rokku.
"Nakal kamu, tidak pakai CD, sudah sangat basah punyamu. " Bisiknya. Tanpa aba-aba, dia memasukkan penis besarnya itu.
"Ahhhh jj pakkk" Pekik ku, dia langsung menggenjot ku.
"Aahh sudah sering dipakai memekmuhh ohhhj ahhh" Desahnya. Hujan masih deras, dia begitu perkasa, sedangkan aku sudah keluar. Tak berapa lama dia berbisik.
"Cepat jongkok ahh ahhh.. Akuhhh ahhh mauhhhh ahhh keluarhhhh. " Aku berjongkok, dan dia memasukkan kontolnya ke dalam mulutku. Crottt crottt crottt. Cukup banyak dan kental pejuhnya ku telan semua. Setelah itu dia memasukkan kontolnya kedalam celananya, sedangkan aku merapikan bajuku.
"Nih diminum" Katanya
"Makasih" Jawabku
"Berapa harga jamunya"
"90rb 1 slop isi 10" Dia mengeluarkan uang 350rb, dan menyerahkan ke tanganku.
"Ku beli 1 slop, sisanya buat kamu. " Ku hampiri dia, dan berbisik.
"Makasih pak.. Bapak hebat.. " Dia tersenyum, ku cium pipinya, ku pegang penisnya, sebelum pergi ku cium bibirnya. Kebetulan hujan sudah reda, ku pamit dan pergi meninggalkannya, ku harap bisa bertemu lagi dengannya.

SelingkuhWhere stories live. Discover now