Ayah Temanku

110K 506 10
                                    

Kenalin, namaku Dewi Shinta Carolina, panggil saja shinta. Umurku 19 tahun, aku seorang mahasisei di sebuah universitas swasta, dikotaku, malang. Selain kuliah, ku juga kerja partime, sebagai SPG. Maklum, aku dari keluarga sederhana. Aku anak kedua dari 3 bersaudara. Dan aku juga ngekost dekat kampus.

Siang itu, aku ke rumah temanku, Dinda, karena mau ngerjain tugas kelompok. Dia anak orang berada. Rumahnya bagus banget, seperti di tv-tv, dikawasan Soe-Hat malang. Ku sudah sampai didepan rumahnya, dan ku pencet bel, lalu ada yang membukakan pintu, pria tampan, tinggi, gempal, beruban dikit, bikin aku ngiler.

"Siang om... Dindanya ada, saya temannya, janjian untuk mengerjakan tugas kuliah. " Sapaku.
"Oh mari masuk. " Ramahnya, akupun masuk, sungguh ku terkesima melihat interior rumahnya.
"Silahkan duduk, Dinda nya masih keluar sebentar, mau minum? "
"Tidak usah om, sudah lama ya Dinda nya pergi? Oh iya om, namaku shinta. " Ku jabat tangannya, sambil ku elus dengan jari tengah ku, dia tersenyum kearahku, dan ku gigit bibirku.
"Baru saja, ngantar mamanya belanja, nama saya Bayu. "

Kesempatan ini tak akan ku sia-siakan, mumpung lagi sepi. Ku duduk dekat om Bayu. Ku elus pahanya, om Bayu hanya diam, tersenyum.

"Om.... "
"Ya... Nakal ya" Ku makin berani, ku raih kedua tangannya, dan ku letakkan di payudaraku.
"Gede ya? " Tangannya sambil meremas dadaku.
"Om suka? Jawabku genit.
" Emhhhh... Suka banget, gede, sexy. " Ku raih wajahnya, dan ku cium bibirnya. Kami saling melumat, tangan kiriku mengelus tonjolan di celananya, gede banget, pasti mamanya dinda puas banget kalau digenjot om bayu.

Kami terus berciuman, aku benar-benar menyukainya.
"Om... " Panggil ku, sambil ku pindah kepangkuannya.
"Iya.. " Jawabnya.
"Om ganteng deh.. Sexy lagi.. Ku suka" Kataku genit.
"Yang benar? Om ini sudah tua. " Jawabnya.
"Tapi masih ganteng, badan om sexy lagi shinta suka, apalagi kontol om gede banget. " Kataku sambil ku buka kancing bajunya. Lalu ku cium lehernya, dadanya, sambil ku goyangkan pantatku, kontolnya makin tegang.
"Aaahhhh ahhhhh ahhhh" Desahnya.
"Shinta.. Om pengen nihhhh"
"Shinta juga om... " Kami kembali berciuman. Ku buka boksernya, kontol itu mencuat, tegak dan keras, lalu ku hisap, ku kulum, ku dorong mulutku.
"Ohhhh ahhhh shinta sayanghhh ahhhh mulutmuhhh ohhhh enakhhhh ahhhh" Ku terus kulum kontol itu, dan om bayu terus meracau dan mendesah. Ku rasa cukup, lalu ku singkap rok mini ku, ku basahi memekku dengan ludah. Lalu ku duduki kontol iti perlahan.

"Ommmhhhh emghhh ahhhhh geddeeehh omhhhh" Sambil ku buka kancing bajuku, om bayu matanya melotot,
"Gedehhh susumu sayang" Ku goyang pinggulku, naik turun, om bayu pun mengulum susuku, kiri dan kanan.
"Ommm aghg aahhh ommmhhh uhhh"
Ku terus goyang dipangkuan nya, jamu berkeringat, mendesah, kami saling melumat.
"Enak sayang sempit ahhhh"
"Lebih enak mana dengan punya tente om ahhh ahhhh"
"Punya muhhh ahh lebih menggigit, ohhhhh sedotan mulutmu om baru kali ini sayang ahhh"
"Ommmhhhh ommhhhh ahhhh"
"I love you sayang.. Ahhhh jadilah kamu pacar om.. Milik omhhh ahhhh"
"Iya omhhhhh love you too ommhhh sayanghhhhh ahhhh"
"Sayang ohhh om mauhhh keluar ahhhhh"
"Shinta juga omhhhhhh"
Croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot
Kami keluar bersama, om bayu sangat puas dengan goyanganku, om bayu spermanya banyak, untung ku belum masa subur.

"Sayang.. Bener ya kamu jadi pacar om, om sudah lama tidak dijatah"
"Kenapa begitu om? "
"Istri om sibuk terus, gimana sayang?
" Iya om shinta mau"
"Makasih sayang.. Ya sudah kita bersih-bersih dulu, om mau nambah, tapi dihotel kita nginap ya"
"Baik om"

Kamipun membersihkan tubuh kami masing-masing, setelah itu kami pergi ke hotel, dan tak lupa ku kirim pesan ke dinda, kalau ku dari rumahnya, dan menunggu lama, dan ku harus pulang.

Kami dihotel melanjutkan ronde berikutnya, kami nginap, dan om mengajakku belanja, balik hotel, ml lagi, lagi dan lagi. Om bayu makin mencintaiku, ku dibelikan rumah, mobil, uang bulanan, Jalan-jalan keluar negeri. Dan om bayu puas dengan pelayananku

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang