Ketemu Lagi

53.1K 321 12
                                    

Masih ingat sama aku, Evi, sales produk kesehatan itu. Saat itu ku ke sebuah hotel, karena ada acara para prajurit TNI yang ada di kota S. Kebetulan produk yang ku pasarin jadi sponsor diacara itu.

Saat itu aku habis beli makan diluar hotel, sebenarnya bareng teman, tapi mereka balik duluan. Jalan sambil main HP, gak sengaja nabrak seseorang.
"Aauuu" Teriaku
"Maaf" Katanya.

Saat ku lihat ternyata, dia pak jun, tentara itu. Yang waktu itu.
"Kamu.. " Katanya.
"Iya Pak.. "
"Kenapa ada disini? " Tanyanya.
"Jaga stand pak" Jawabku
"Ohhhh.. Ya sudah saya permisi ke toilet dulu. " Katanya.

Gila, makin keren aja tuh orang. Ku ikuti aja dia ke toilet. Saat dia masuk, ku juga masuk.

"Kamu ngapain? " Bisiknya.
"Aku kangen bapak. " Godaku.
"Tapi... " Belum sempat dia bicara lagi, langsung ku lumat bibirnya, dia membalas lumatanku. Dan ku peluk lehernya, begituun dia, memeluk pinggangku. Kami saling melumat, melepas rasa rindu. Masih saling betciuman, tanganku nakal meraba kontolnya, sudah tegang.

"Kamu nakal... "
"Tapi bapak suka kan? " Godaku
"Ini uang, sewa kamar, nanti saya susul, saat resepsionis ngasih tau nomer kamarnya, kamu ulang dengan nyaring. "
"Iya Pak"

Dan akupun pergi ke resepsionis, dan menyewa kamar. Saat resepsionis menyebutkan nomer kamarku, dan lantai 2 ku ulang untuk memastikan, setelah mendapat anggukan, aku balik arah, ternyata pak jun duduk di kursi tunggu. Saat ku jalan menuju kamar, pak jun mengikutiku.
"Kamu tunggu fiksmar, saya mau ke ruang pertemuan dulu, nanti saya kesini. "
"Iya Pak"

Cukup lama pak jun, pertemuannya, ku ijin pulang dulu, bilang gak enak badan. Jadi ku mandi biar wangi, rebahan sambil nonton TV, hanya pake lilitan handuk. Jam 2 siang, ada yang ketuk pintu, ternyata pak jun. Saat pak jun tutup pintu, ku peluk dia dari belakang. Ku baui tubuhnya, maskulin. Ku balik tubuh pak jun, ku cium bibir itu lagi, ku lumat, tangannya meremas payudaraku. Dilepas nya handuk yang terlilit di tubuhku. Kemudian, dia kembali melumat bibirku, leherku dan dadaku, didorong nya tubuhku, hingga terduduk dikasur.

"Ohhh pakkk ahhhh emhhhh" Desahku,
Pak jun tak peduli, dia terus mengulum susuku, kanan kiri. Aku menggelinjang, mendesah tak karuan. Setelah itu, dikangkangkan kakiku, lalu, dijilat nya memekku.
"Pakkk ahhh ahhhh ahhhhohhhh" Desahku, aku meracau tak karuan, hingga akhirnya aku orgasme. Nafadku memburu, keringatku banyak. Pak jun berdiri, tersenyum melihatku. Akupun berdiri, membuka seragamnya, hingga dia juga telanjang.

Kami saling melumat kembali, bibir kami, lidah kami. Tangan kami saling meremas, dia meremas payudaraku, aku meremas kontolnya. Ciumanku turun kelehetnya, dadanya, perutnya, lalu kontolnya. Langsung ku kulum, ku lahap habis.
"Ahhhh ahhhh ohhhh terushhh ahhhh" Desahnya.
Ku terus mengoral kontolnya, keluar masuk, sangat keras, panjang dan besar berurat. Dia meracau tak karuan, lalu menarik tanganku, dan didorongnya tubuhku keatas kasur. Dengan posisiku telentang, dia melebarkan kakiku, memberikan ludah ke penisnya, lalu, memasukkan kontolnya ke dalam memekku.
"Aahhhh pakkk hhhh" Desahku.
"Ohhhhhhhjjh" Desahnya.

Setelah dirasa cukup, dia menggoyangkan pinggulnya, maju mundur. Kontol besarnya membuat mataku melotot, dan mulutku menganga.  Semakin lama semakin keras sodokannya.
"Ahh ahhh ahhh pak hhh"
"Inikan maumuh hahhh? Oh oh oh" Dia melumat bibirku, lalu tetekku.
"Terusshhh pakkhhhhh ahhhh"
"Enak hahhhh ahhhh Terima inih  ohhh ohhhhh"
Lalu dibaliknya tubuhku, hingga menungging. Lalu kontol itu masuk lagi. Sungguh nikmat, sodokannya, ritmenya, sampai mentok.
"Pakkhhh ahhhh akuhhh keluar lagih ahhhhh" Racauku.
Dia tak peduli, masih memompa penisnya kedalam memekku.
"Ahhh ahhhh say ahhh ohhhh" Di lepasnya kontolnya, lalu diarahkan ke wajahku, lalu. Croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot croot.

Nafasnya memburu, keringatnya mengalir banyak, dia ambruk disampingku. Kami istirahat sebentar, minum air putih. Lalu kami betciuman lagi. Dan memulai ronde berikutnya. Sampai pukul 8 malam, dia harus pulang. Dan aku tetap menginap dilamar hotel itu, sayang kalau ditinggal pulang.

SelingkuhWhere stories live. Discover now