Kemalaman

71.3K 371 8
                                    

Hai.. Jumpa lagi dengan aku Evi, SPG jamu kuat, yang cantik dan sexy, hehe. Kali ini akan ku ceritakan pengalamanku yang lain. Saat itu ku ada di kecamatan R, biasa jualan produk. Apesnya hati ini, cuma terjual sedikit. Tak terasa sudah mulai sore, sekitar pukul 5 sore lewat. Aku terus berjalan, sampai tiba di sebuah pol**k.

Sepertinya sepi, maklum hampir maghrib. "Permisi." Sapaku

"Iya... " Jawab seseorang. Aku masih dipintu.
"Iya mbak ada yang bisa dibantu? " Tanyanya, gila ganteng banget, bersih, hidung mancung, gigi rapi, mirip rajat tokash gitu.
"Iya Pak, namaku evi"
"Saya anam" Jawabnya, dan kami saling jabat tangan.
"Mari silahkan duduk, ada apa ya" Tanyanya.
"Ini pak saya jual produk kesehatan, siapa tau bapak minat. " Jawabku genit. Dia tersenyum.

Ku mulai menjelaskan keunggulan produk ku, panjang dan lebar. Dia hanya manggut saja. Lalu ku berdiri menghampirinya, berdiri dibelakangnya, dan dia masih duduk. Ku pijat pundaknya dan berbisik.
"Gimana pak.. Mau beli tidak? Dia bergeming tak menjawab, ku terus memijitnya, sambil ku tekan payudaraku ke bagian kepala belakangnya. Masih di belakangnya, ku meraba dadanya, perutnya, dan selangkangannya yang sudah keras. Ku pegang dari luar celananya, dia melenguh. Sambil ku jilat telinganya, sambil ku gigit-gigit. Lalu ku cium pipinya, tanganku masih meraba kontolnya. Ku balikkan kepalanya agar menghadap ku. Lalu ku cium bibirnya, ku lumat, lidah kami saling bertautan. Cukup lama kami berciuman, lalu dia menarik ku, agarku duduk dipangkuannya. Kami kembali berciuman, melumat, dan lama. Tangannya memegang pinggul ku, sedangkan tanganku memeluk lehernya.

Lalu, tangannya ku arahkan ke payudaraku, dia melihatku, sambil tersenyum. Lalu tangannya meremas susuku.
"Ahhh Pak hhhh" Desahku.
"Jangan panggil pak, panggil mas saja" Katanya. Dia membuka kancing bajuku, kebetulan ku gak memakai bra.
"Wow indah sekali" Katanya, lalu dia mengulum susuku, seperti bayi. Aku sudah tidak karuan, sungguh nikmat, tangannya menyingkap rokku, kemudian menggosokkan dibibir memekku.

"Massshhhhh ssshhhh" Desisku, sambil ku tekan kepalanya agar lebih dalem mik cucunya. Sangat nikmat, aku suka.

"Ku piket malam, mau temani aku semalaman" Tanyanya.
"Iya mas mau.. Tapi mas sendiri kan? " Tanyaku memastikan.
"Iya cantik.. Sendiri.. Ya sudah mainnya agak malam, kita nyantai dulu"
"Mas ganteng.. "
"Yang benar"
"Iya.. "
Kami duduk berdua, tangannya mas anam nakal banget, sesekali sambil ciuman. Tiba-tiba HP nya berdering. Ternyata dari istrinya, kalau ku simak obrolannya. Tapi ku gak peduli, ku cium pipinya, lehernya, dadanya, telinganya yang pasti sambil ku remas kontolnya.
"Nakal ya kamu" Katanya.
"Dari siapa mas? " Tanyaku
"Istri" Lalu ku lumat lagi bibirnya. Kami berciuman lama sekali, dan tangan kami juga saling meremas.

"Karaokean yuk? " Ajaknya
"Dimana? " Tanyaku balik.
"Disini.. Tunggu ya ku tutup pintu dulu. " Katanya. Setelah menutup pintu, mas anam menarik tanganku, agar berdiri, lalu dia memelukku dari belakang dan berjalan ke ruang tengah, yang sudah terpasang alat karaoke.

"Mau nyanyi lagu apa? " Tanya mas anam.
"Dangdut" Kataku, lalu mas anam menyalakan layar, dan memilih lagu yang menurutnya bagus. Mas anam menyanyi, suaranya merdu, kami joget bareng, tentunya joget hot, ku peluk dia dari belakang, payudaraku ku tekan-tekan ke punggungnya. Ku pindah ke depan, ku gesekkan pantatku, kontolnya makin tegang, tangannya melingkar diperut ku. Dia bernyanyi sambil mendesah, tak karuan.

Satu lagu sudah selesai, tiba giliranku untuk bernyanyi. Mas anam duduk, sedangkan aku memilih lagu, setelah pas menurutku, ku tekan play. Lalu ku mulai bernyanyi, ku goyangkan badanku, pastinya goyang yang hots. Ku lihat mas anam legerahan, dia membuka kancing bajuku, tubuh gempalnya terlihat, sekitar perutnya ditumbuhi bulu-bulu, aku makin horni. Ku juga buka bajuku satu per satu, sambil bergoyang dan bernyanyi, tangan kanan ku memegang mic, tangan kiriku ku buat meremas payudaraku, juga mengelus memekku, sambil bergoyang, dan mas anam berdiri menghampiriku, dan mengambil mic dari tanganku, lalu melumat bibirku. Ciuman kami panas, saling melumat, menggigit, lidah kami bermain dirongga mulut, oh sungguh nikmat. Leherku diciumnya, kemudian payudaraku dia lumat, kanan kiri, dia mendorong ku hingga ku terduduk. Dia melebarkan kakiku, kemudian, melumat memekku.

"Ahhhh ahhhh masshhhh ahhh" Desahku, dia terus menjilat, menggigit klitoris ku. Kemudian dia melepaskan celananya dan juga celana dalamnya. Penisnya besar tapi tidak panjang, dan kehitaman dengan bulu-bulu. Bajunya dia tidak dilepaskan, hanya dibiarkan kancingnya terbuka. Lalu dia menyodorkan kontolnya buat ku kulum.

Ku kulum kontol itu, ku masukkan kedalam mulutku, keluar masuk.
"Ahhhh ohhh emhhhh terushhhhh... Ahhh enakhhhh.. Owhhhhh" Desahnya cukup lama ku memgoral kontolnya, lalu ku duduk kan dia di sofa, lalu ku naiki, dan ku dudukin kontolnya.
"Ohhhhh" Desah kami bersamaan, lalu ku mulai goyangkan pinggul ku, naik turun, kanan kiri.

"Ohhh ahhh sayangggg ohhh enakhhh" Desahnya, ku terus menggoyangkan pinggul ku, lalu dia mengulum susuku lagi.
"Mas ahhhh ahhh ohhhh terushhh ahhh masshhhh uhhhh" Mas anam menggila, melumat susuku tak karuan, ku terus bergoyang, ku raih kepalanya, ku tatap wajahnya, lalu ku lumat lagi bibirnya. Kami saling melumat, saling bergoyang, ku masih diatas pangkuannya, cukup lama, hanya satu gaya.
"Ohhh mauhhh keluarhhh ahh" Katanya
"Ku jugahhh mashjjj ahhh" Kataku. Ku sudah tidak tahan, didalam kontolnya makin membesar, ke lumat bibirnya, lehernya ku gigit.
"Ohhhhhh" Katanya.. Crottt crottt crottt crottt crottt

Kami keluar bersama, nafas kami memburu, dia mencium ku lagi. Setelah ku rasa lumayan, ku lepas kontolnya, ku duduk disampingnya, dia memekku.

"Kau hebat.. " Pujinya
"Makasih... Tapi beli ya.. "
"Iya ku beli 3 slop... Tapi nambah lagi ya" Aku mengangguk dan tersenyum. Dia mengambil minum untuk kami, dan mengambil uang di dompetnya, 1 juta rupiah, dia serahkan ke aku.

"Ku beli 3 slop, sisanya untuk kamu. " Katanya, aku senang, dan mulailah kami dengan ronde kedua, dan ronde selanjutnya sampai pagi.

Diapun mengantarku pulang, dan kami saling bertukar nomor.

SelingkuhWhere stories live. Discover now