22. Project Bersama

31.8K 4.4K 2.2K
                                    

Kalian masih nunggu cerita ini nggak sih? Aku takut kalian udah nggak nungguin lagiiii😣😣😣

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

22. Project Bersama

"Jatuh cinta terbesar yang pernah Riri rasain adalah sama Gala, tapi sakit terhebat yang pernah Riri rasain juga karena Gala."

***

"Jadi penulisnya Riri?!"

Detik itu juga tubuh Gala mendadak lemas. Gala menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dengan wajah pasrah. Kedua tangannya menyugar rambutnya ke belakang sambil menatap bergantian tiga orang yang ada di hadapannya.

Terakhir, tatapan Gala jatuh pada Riri. Ya, salah satu dari mereka adalah Riri. Sekarang ekspresi wajah Riri tak kalah terkejutnya dengan dirinya. Gala bisa melihatnya melalui tatapan mata gelisah yang cewek itu lemparkan saat membalas tatapannya.

Sebenarnya bukan Gala tidak senang jika bekerja sama dengan Riri dalam project ini. Namun, Gala masih ingat betul bagaimana sumpah serapahnya malam itu saat Ilham dan Akbar menjodoh-jodohkan dirinya dengan penulis yang belum ia ketahui wajah dan nama aslinya.

Sial! Kalau tahu penulis yang akan bekerja sama dengannya adalah Riri, sudah pasti ia akan menerima tawaran project ini dari kemarin-kemarin. Tanpa harus berpikir panjang terlebih dahulu.

Lagipula, mana mungkin Gala ingin menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini? Tentu saja tidak akan! Justru sekarang Gala ingin menarik sumpah serapahnya malam itu.

"Jadi gimana? Kak Gala mau?"

Caca bertanya untuk memecah keheningan di antara mereka berempat. Meski suasana Kafe tengah ramai, hal itu tak membuat kecanggungan di antara mereka cepat berakhir.

Sementara itu, Shanka, cowok yang mengenakan kaos putih polos dibalut kemeja kotak-kotak hitam itu hanya diam di tempatnya sambil mengamati Riri dan Gala. Entah apa yang ada di dalam kepala sepasang mantan itu, Shanka sedang berusaha untuk menebaknya.

Di sisi lain, Gala menghembuskan napasnya panjang setelah terdiam cukup lama. Gala menatap ke arah Caca dengan kedua tangan yang ia letakkan di atas meja.

"Kenapa lo nggak bilang kalau penulis yang lo maksud dari kemarin itu Riri, Ca?" tanya Gala melirik sekilas ke arah Riri. Sayangnya yang dilirik hanya menundukkan kepala sambil menautkan kedua tangannya di bawah meja. Diam-diam Gala memerhatikannya sejak tadi.

Mendapat pertanyaan seperti itu dari Gala, membuat Caca mengigit bibir dalamnya kuat-kuat. Caca merasa serba salah di sini. "Kak, maaf ya. Bukannya aku nggak mau bilang. Sebenarnya aku udah tau kalau kalian berdua emang mantan pacar. Karena dulu Kak Ilham sering cerita tentang kalian ke aku. Tapi aku udah dipesenin sama Kak Shanka, kalau nggak ada yang boleh tau identitas asli penulis sebelum orang itu fix mau ambil project ini."

BUCINABLE 2 ; More Than Home Where stories live. Discover now