24. Bucin

29.9K 3.9K 2.1K
                                    

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

24. Bucin

"Selagi ada gue. Lo nggak perlu sendiri. Gue akan selalu menemani lo. Bahkan ke ujung dunia sekalipun."

***

Berhenti. Riri berbalik badan menatap Gala di hadapannya yang ternyata mengikutinya sampai ke halte. Tatapan Riri jatuh pada kedua mata elang cowok itu.

"Riri bisa sendiri."

"Tapi gue bisa nemenin lo."

"Selagi ada gue. Lo nggak perlu sendiri. Gue akan selalu menemani lo. Bahkan ke ujung dunia sekalipun," tambah Gala dengan wajah serius.

Riri menghela napasnya kasar mendengar ucapan Gala yang menurutnya terlalu hiperbola.

"Pret!"

Gala menatap Riri kesal. Riri meragukan ucapannya?!

"Gue serius! Lo perlu bukti apa? Lo mau ke mana? Ayo gue temenin!"

Riri hanya mengangguk pasrah. Ia lupa jika saat ini dirinya sedang berhadapan dengan manusia keras kepala seperti Gala. Apalagi saat ini Gala memang sedang dalam mode cemburu. Ya, cemburu karena ucapan Shanka saat di kafe tadi.

Jadi mau seribu kali menolak pun, jika memang Gala ingin menemaninya menunggu bus datang di halte, maka penolakannya itu tak akan berarti apa-apa. Yang ada hanya membuatnya lelah karena terus berdebat.

Riri mengalah. Ia sengaja memilih duduk di tempat duduk paling pojok. Meninggalkan Gala yang masih berdiri di tempat semula tanpa sepatah kata.

Namun, tentu saja pergerakan Riri dengan cepat langsung diikuti oleh Gala. Gala ikut duduk tepat di sebelah Riri. Sangat dekat. Bahkan terlihat tidak ada jarak di antara keduanya.

Kebetulan siang ini halte memang sedang sepi. Kini, hanya ada mereka berdua yang duduk di sana. Riri yang menatap lurus ke depan. Seolah berusaha mengabaikan keberadaan Gala di sampingnya. Sementara Gala, cowok itu menatap wajah Riri dari samping tanpa berkedip. Seakan tak ada rasa bosan meski harus menatap wajah cantik itu sepanjang hari.

Mereka berdua saling diam dengan kegiatan masing-masing sebelum akhirnya Gala melontarkan sebuah pertanyaan yang berhasil memecahkan keheningan di antara mereka.

"Tadi lo beneran nggak berangkat ke kafe bareng Shanka, kan?"

Helaan napas kasar kembali terdengar. Riri menoleh ke samping. Menatap Gala dengan ekspresinya yang sedikit kesal. Bagaimana tidak? Tadi setelah mereka selesai meeting membahas project bersama Shanka, Riri sudah menjelaskan semua kesalahpahaman Gala yang mengira jika dirinya berangkat ke kafe bersama Shanka. Bahwa semua dugaan itu tidak benar. Namun, ternyata sekarang cowok itu masih tetap meragukan penjelasannya?

BUCINABLE 2 ; More Than Home Where stories live. Discover now