21. Hari Bersama Bocil [2]

32.2K 4.2K 2.2K
                                    

Aku harap kalian selalu semangat buat vote dan komen yaa🥺💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

21. Hari Bersama Bocil [2]

"Gue selalu pengen ngebuat lo bahagia meski gue sendiri nggak tau bentuk bahagia yang sebenarnya itu kayak apa. Karena bentuk kebahagiaan yang gue tau cuma lo."

***

"Capek, ya?"

Dengan santai Gala bertanya sembari tertawa pelan. Tangannya yang sejak tadi mengacak puncak kepala Riri kini beralih menarik kursi untuk ia duduki.

Sementara yang ditanya demikian oleh Gala, hanya menjawab dengan gelengan kepala lesu. Cewek dengan poni depan yang sedikit berantakan oleh keringat itu mendengus kasar sebelum ikut mendudukkan dirinya di kursi sebelah Gala.

Wajah Riri terlihat benar-benar kelelahan sekarang. Kedua tangannya sibuk mengusap keringat di sekitaran dahi juga pelipis. Ia kecapekan. Bagaimana tidak? Bayangkan saja, tadi ia harus berjalan sekitar 200 meter untuk sampai di tempat ini!

Jangan bilang Riri cewek lemah yang sedikit-sedikit merasa lelah. Tapi, salahkan saja Gala! Cowok itu sepertinya memang sengaja ingin membuatnya kelelahan hari ini. Sudah merasa lemas saat berada di taman, kini justru diajak mencari sarapan dengan berjalan kaki ratusan meter.

Gila!

"Pak, baksonya dua, tehnya dua."

"Siap, Mas!"

Ya, mereka kini sedang berada di warung bakso pinggir jalan. Warung bakso langganan mereka semasa sekolah dulu yang letaknya tidak terlalu jauh dari taman. Namun, sayangnya kalimat 'tidak terlalu jauh' itu tidak berlaku bagi Riri sekarang. Karena ternyata jaraknya terasa sangat jauh jika ditempuh dengan jalan kaki seperti tadi. Ya, meskipun tidak sampai 10 menit. Hanya menghabiskan waktu sekitar 5 menit saja untuk jalan kaki. Namun, itu sudah cukup membuat kaki Riri keram.

"Eh? Ngapain?"

Riri mengerjapkan kedua matanya terkejut saat Gala menarik kedua kakinya tanpa aba-aba. Cowok itu meletakkan kaki Riri di atas pahanya.

"Gue pijitin biar nggak capek," jawab Gala tanpa berniat mengurungkan niatnya sedikitpun meski kini Riri sudah melotot ke arahnya.

"Nggak papa, nggak ganggu mereka juga," ucap Gala seolah tahu kegelisahan yang tengah Riri rasakan sekarang melalui gerakan mata cewek itu. Ya, Riri merasa malu dengan pembeli lain yang mungkin saja akan memerhatikan posisi mereka nantinya.

Sementara itu tanpa memedulikan suasana di sekitar mereka, Gala mulai memberi pijatan kecil di kedua kaki Riri sambil menertawakan ekspresi pasrah Riri yang kini justru tampak lucu di matanya.

BUCINABLE 2 ; More Than Home Where stories live. Discover now