Haiii Millow, gimana hari ini?
Kalian lebih suka baca versi chatnya di Instagram atau versi narasi kayak gini di Wattpad?
Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗
15. Project
"Ternyata sembuh gue selama ini cuma pura-pura. Karena obat yang gue butuh sebenarnya cuma kehadiran lo, memiliki lo, lalu terjebak bersama lo, selamanya."
***
Rasanya hampir Gila jika satu hari saja Gala tidak bertemu dengan Riri. Mungkin kalimat itulah yang bisa menggambarkan betapa gilanya Gala di masa lalu. Ya, sebelum hubungan mereka berakhir, memang itulah kenyataannya. Gala hampir tidak pernah bisa jauh-jauh dari Riri. Rasanya Gala selalu ingin bersama cewek itu di mana pun dan apa pun keadaannya.
Namun, berbeda lagi dengan sekarang. Sudah satu bulan ini Gala tidak bertemu dengan Riri. Bahkan pesan-pesannya pun tidak ada yang cewek itu balas.
Apakah sekarang Gala akan mencak-mencak seperti dulu? Marah-marah tidak jelas sampai menjadikan semua orang sasarannya? Tentu saja tidak. Justru cowok itu tetap terlihat tenang. Sampai-sampai membuat ketiga sahabatnya terheran-heran. Terutama Ilham.
"Sumpah! Sumpah! Ini bukan lo, Gal!"
Bukannya Ilham tidak suka melihat Gala berubah menjadi penyabar seperti sekarang. Justru Ilham akan merasa sangat bersyukur jika itu kenyataannya. Hanya saja, ini terlalu aneh.
"Gal, ini beneran lo nggak sih?!"
Ilham masih tidak percaya bahwa cowok dengan wajah santai di hadapannya yang tengah asyik melukis itu benar-benar Gala. Gala Arsenio?! Sahabatnya yang bucinnya di luar nalar itu?!
Ilham mondar-mandir di depan Gala sambil mengacak rambutnya. Persis seperti orang frustasi. Entah frustasi karena apa. Aneh memang. Bukannya yang harusnya frustasi adalah Gala?
Berhenti, untuk kesekian kalinya Ilham menatap Gala heran, sahabatnya ini kesurupan setan yang sabar atau salah makan?
"Lo nggak kesurupan setan sabar, kan, Gal?"
Bruk!
"Auh! Anj--sakit goblok!"
Ilham mengusap kepalanya karena terkena timpukan botol air mineral yang isinya masih tersisa setengah.
Dan kini, pelakunya malah cengengesan di ujung sofa sana. Tidak merasa bersalah sedikit pun atas perbuatannya. "Lagian lo ada-ada aja, Ham. Mana ada kesurupan setan sabar? Gala udah berubah. Dia udah bisa nahan diri. Nahan emosi. Udah bisa sabar. Harusnya lo bangga. Bukan malah nuduh Gala kesurupan."
"Kasihan setannya. Nggak ngapa-ngapain lo fitnah," kekeh Akbar lalu kembali fokus ke game di ponselnya.
Seperti inilah kegiatan mereka di malam hari jika besoknya tidak ada kelas. Berkumpul di markas Drax sambil melakukan kegiatan favorit masing-masing. Bisa dibilang markas Drax ini mereka jadikan sebagai tempat pelarian sejenak dari segala kerumitan yang tengah mereka alami. Karena di sini, tidak akan ada orang yang memarahi mereka. Apa pun yang ingin mereka lakukan, mereka bisa melakukannya sesuka hati. Selama itu bukan hal yang buruk dan merugikan yang lain.
YOU ARE READING
BUCINABLE 2 ; More Than Home
Romance"𝐑𝐢𝐫𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐞𝐝𝐚𝐫 𝐭𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠, 𝐤𝐚𝐫𝐞𝐧𝐚 𝐝𝐢𝐚 𝐬𝐞𝐠𝐚𝐥𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐠𝐮𝐞." Urutan baca kisah Gala Riri : My Childish Girl, Bucinable, Gala & Riri, Bucinable 2 *** Gala dan Riri kembali ber...