25. Riri dan Lukisan

30.1K 3.8K 2.1K
                                    

Bucinable 2 bakalan terbit jadi novel, hayuuu nabung dari sekarang yaaa😻🙌🏻

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. Riri dan Lukisan

"Gue suka melukis seperti halnya gue suka semua tentang lo. Karena melukis dan keberadaan lo, sama-sama bisa menyembuhkan."

***

"Kenapa?"

Gala menatap Riri heran. Pasalnya setelah ia memasang helm di kepala Riri, bukannya langsung naik ke atas motornya, cewek itu justru celingukan ke sana kemari seperti sedang mencari keberadaan sesuatu.

"Bocil?" panggil Gala pelan. Kerutan tipis terlihat di dahinya. Cowok yang duduk di atas motor itu menggerakkan satu telapak tangannya di depan wajah Riri. Berusaha menyadarkan Riri.

Sayangnya usaha Gala tidak membuahkan hasil apapun, yang ada justru ia semakin dibuat heran dengan tingkah Riri.

"Hei? Bocil?" ulang Gala karena Riri tak kunjung menyahuti panggilannya.

Gala menghembuskan napasnya lelah. Ia menggeleng tidak habis pikir. "Kenapa sayang?" tanya Gala gemas sembari mengguncang pelan pundak Riri.

Riri tersentak kaget. Namun, detik berikutnya cewek itu tersenyum canggung sambil menggeleng menatap ke arah Gala. Ia mulai tersadar. "Eh, nggak papa kok. Riri cuma--"

"Cuma apa?" potong Gala cepat. Satu alis Gala kembali terangkat. Ia masih terheran-heran dengan tingkah Riri pagi ini. Tidak biasanya Riri seperti ini. Aneh sekali.

Mendapat tatapan penuh tuntutan dari Gala, Riri menurunkan pandangannya. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bingung mau memberi jawaban apa.

"Lo nyariin apaan sih dari tadi, hm?"

"Bocil?"

Perlahan Riri mengangkat kepalanya. Ia menatap Gala di hadapannya yang masih menunggu jawabannya dengan cengiran polos. "Gala... eum.. Gala nggak jemput Riri pakai... bus, kan? Kita ke kampus beneran pakai motor, kan?"

Pertanyaan sekaligus jawaban ragu-ragu dari Riri tersebut mampu membuat otak Gala berputar dalam sekejap. Gala langsung teringat dengan ucapannya di telfon semalam.

"Astaga!" Gala mengusap wajahnya kasar. "Lo beneran percaya?"

Riri hanya menjawab dengan anggukan pelan. Cengiran polosnya tadi, kini hilang entah ke mana. Cewek itu masih menunggu jawaban Gala selanjutnya sambil mengerjapkan kedua mata bulatnya berkali-kali.

Melihat respon Riri, membuat Gala membuang napasnya kasar. Jadi, Riri benar-benar menganggap serius ucapannya semalam?

Ya Tuhan! Gala lupa, kalau kepolosan Riri memang kadang-kadang masih bisa muncul dalam waktu-waktu tertentu. Seperti sekarang contohnya.

BUCINABLE 2 ; More Than Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang