29. Hopeless

21.4K 2.4K 2.1K
                                    

Bucinable 2 versi novel bisa dipesan di Toko Buku Online (Shopee & Tiktokshop) langsung ke akun instagram aku @tamarabiliskii terus klik link yang ada di Bio😻🙌🏻

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

29. Hopeless

“Gue mencintai Riri sampai di titik gue nggak bisa ngerasain apa-apa pada hal lain, bahkan ketika diri gue kesakitan sekalipun.”

***

AAARRGGHHH!!!”

Teriakan nyaring itu membuat Ilham dan Akbar yang tadinya asyik bermain gitar di teras depan markas Drax, seketika langsung hening. Keduanya saling tatap selama beberapa detik sebelum saling mengedarkan pandangan ke segala penjuru markas dengan dahi berkerut, mata memicing dan pendengaran yang mereka tajamkan setajam mungkin agar bisa menemukan dari mana suara teriakan tersebut berasal. Pasalnya ini sudah tengah malam. Sudah hampir jam 12 malam. Takut-takut kalau teriakan tersebut ternyata bukan suara manusia. Melainkan suara dari dunia lain.

“Denger kan lo, Bar?”

“Dengerlah. Lo kira gue budek? Ya kali teriakan sekenceng itu gue nggak denger!” jawab Akbar sedikit emosi. Ada-ada saja pertanyaan Ilham. Memangnya telinganya budek apa?

“Biasa aja dong. Nggak usah ngajak gelut gitu muka lo, Monyet!” decak Ilham dengan wajah sewotnya.

“Ya muka gue emang—”

“Emang monyet?”

“Anj—”

AAARRGGHHH!!”

Suara teriakan itu kembali terdengar. Namun, kali ini terdengar lebih kencang dan lebih jelas dibanding yang pertama kali.

“Itu suara Gala nggak sih, Bar? Di rooftop kayaknya,” tebak lham. Kini Ilham tahu. Sumber suara teriakan itu sepertinya memang berasal dari rooftop dan pelakunya adalah Gala. Ya, sahabatnya yang mirip reog itu kini memang tengah patah hati.

“Kayaknya sih iya,” angguk Akbar setuju.

Biarpun begitu, sebenarnya Akbar masih sedikit ragu. Apa benar yang berteriak di rooftop itu Gala? Sebab tadi setelah Gala bercerita kalau kemarin ia bertengkar hebat dengan Riri sampai-sampai harus mengundurkan diri menjadi illustrator dalam project-nya, Gala bergegas pergi ke salah satu kamar yang ada di markas Drax. Cowok itu beristirahat di sana.

Ah, mungkin lebih tepatnya Gala sedang ingin menyendiri. Mengasingkan diri dari orang-orang di sekitarnya untuk menikmati perasaan sedih yang kini tengah menimpanya. Maka dari itu, malam ini Gala juga sengaja tidak pulang ke rumah. Setelah urusannya di kampus selesai, ia lebih memilih pulang ke markas Drax dan, ya, tentu saja karena itu pula sekarang Akbar dan Ilham juga berada di markas. Mereka ingin menemani Gala. Takut-takut Gala membutuhkan mereka nantinya.

BUCINABLE 2 ; More Than Home Where stories live. Discover now