19. Rooftop dan Riri

32.3K 5.1K 2.6K
                                    

Kalian nggak boleh skip setiap paragraf yang ada di part ini, karena ini part spesial. Biar lebih nyampeee ke kalian, harus dibacaaa semua yaaa. Ini asjsksjjsksjsksk bangetttttt🥶💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Aku up lagi kalo vote dan komennya udah 2k yaawww💗💗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

19. Rooftop dan Riri

"Cinta habis di orang lama itu emang nyata. Buktinya cinta gue udah habis di lo."

***

Gala pergi ke rooftop markas Drax setelah mengganti bajunya yang basah kuyup dengan baju lain yang ia simpan di markas. Setelah mendudukkan dirinya di sofa panjang yang ada di sana, Gala lantas mengecek jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, tetapi Gala masih enggan untuk pulang ke rumah.

Biarlah nanti Agam akan mengomeli dirinya habis-habisan sebab dari pagi buta hingga menjelang malam seperti ini tidak pulang sama sekali. Ponsel juga sengaja ia matikan karena tidak mau diganggu oleh siapa pun. Ia sedang ingin menyendiri. Menikmati sakitnya. Juga menenangkan pikiran dan hatinya yang tengah kacau.

Kepala Gala mendongak dengan posisi punggung yang semakin ia sandarkan pada sofa. Gala menatap ke arah langit dengan tatapan sendu. Langit terlihat kosong, sepi, dan lebih gelap dari malam-malam sebelumnya. Ia yakin, sepertinya malam ini tidak akan ada bintang yang muncul di atas sana karena hujan baru saja reda beberapa menit lalu.

Gala tersenyum simpul. "Malam ini bintangnya nggak akan muncul di langit. Sama halnya kayak lo yang nggak akan bisa gue milikin lagi, ya, Ri?"

"Bedanya, besok, lusa, hari-hari selanjutnya, atau entah kapan, bintangnya pasti akan muncul lagi. Kalau lo? Kayaknya selamanya tetap nggak bisa gue milikin."

Setelah mengucapkan kalimat menyedihkan barusan Gala lantas tertawa pelan. Entah ia tengah menertawakan apa. Menertawakan nasib menyedihkannya hari ini barangkali? Ah, atau sedang berusaha menghibur dirinya sendiri?

Entahlah, yang jelas kini kepalanya terasa sangat berisik. Pikirannya sedang dipenuhi oleh ucapan-ucapan Riri tadi sore yang berhasil melukai perasaannya. Yang begitu membekas dan membuat harapan-harapannya selama ini seolah runtuh begitu saja.

"Itu Gala udah tau jawabannya. Harusnya Gala nggak usah nanya lagi."

"Gala pulang, ya. Riri belum bisa kasih penjelasan apapun. Masih banyak hal lebih penting yang harus Riri urus."

"Gue emang nggak penting, Ri. Harusnya gue nggak ada di dunia ini nggak sih? Biar gue nggak ganggu dan rusak segala kebahagiaan yang ada di hidup lo?" tanyanya menatap langit yang gelap. "Kayaknya gue nggak tau diri banget, ya? Udah bikin lo ngerasain banyak sakit, sekarang malah datang lagi buat maksain diri kalau gue udah pantes buat lo. Haha brengsek banget gue."

BUCINABLE 2 ; More Than Home Where stories live. Discover now