Juna memeriksa ponselnya, banyak pesan yang masuk selama dia sedang ada kelas kuliah. Maklum saja, sejak Juna diangkat menjadi wakil ketua himpunan mahasiswa di Jurusannya, Juna semakin sibuk.
"Jun!"
Juna tersentak kaget, ia menatap sang pemilik suara yang memanggilnya. Sosok Bian berdiri di depannya dengan wajah cengar-cengir. Bian adalah teman dekat Juna sejak SMP. Mereka dipertemukan kembali di bangku kuliah, setelah tiga tahun beda SMA.
"Apa?" balas Juna seadanya.
"Habis ini lo ada acara nggak? Ke cafe depan kampus, yuk," ajak Bian.
"Gue masih suka cewek," tolak Juna asal.
"Gue ngajak ke cafe, bukan ngajak ke KUA!" kesal Bian.
Juna terdiam sejenak, mengingat-ingat agenda yang ia rencanakan hari ini.
"Gue ke himpunan dulu."
"Habis itu kosong, kan?"
Juna mengerutkan kening, merasa curiga dengan sikap Bian. Biasanya jika Juna sudah menolak, Bian pasti tidak akan memaksa. Namun, kali ini sikap cowok itu berbeda.
"Pasti ada sesuatu di cafe?" ucap Juna penuh menyelidik.
Senyum Bian perlahan mengembang semakin lebar, seperti orang yang baru saja kepergok melakukan kesalahan.
"Tau aja Jun. Plis temenin ya ke cafe!"
"Lo mau ketemu siapa?" heran Juna.
"Bukan ketemu. Gue mau lihat adik tingkat cantik yang katanya sering nongkrong di cafe Cloud!" jawab Bian dengan semangat.
"Gue sibuk!"
"Jun sekali aja temenin. Siapa tau aja lo juga ketemu jodoh lo di sana. Kan, takdir nggak ada yang tau," ucap Bian asal.
Juna menghela napas panjang, berusaha sabar. Juna sangat tau Bian akan terus memaksanya sampai dia mau. Dan, Juna sedang malas berdebat.
"Gue mau dengan satu syarat," ucap Juna.
Bian langsung mengangguk cepat, tidak mau membuang kesempatan tersebut. Jarang sekali Juna mau menuruti keinginannya.
"Apapun syaratnya gue akan turuti! Sebutin aja!"
Juna langsung menunjukkan senyum piciknya kemudian berdiri.
"Lo harus ikut jadi panitia student day!"
*****
Student day adalah acara khusus yang diadakan himpunan untuk mahasiswa baru yang diadakan setiap minggu selama satu bulan penuh. Satu minggu lalu, OSPEK Universitas Arwana telah berakhir. Dan, semua mahasiswa baru maupun mahasiswa lama sudah mulai masuk semester baru. Begitu juga mahasiswa di Jurusan Teknik sipil.
Dan, Bian sangat benci acara student day karena dia memiliki pengalaman buruk setahun yang lalu ketika dia menjadi peserta student day.
"Jun, bisa yang lain nggak syaratnya? Lo minta traktir sebulan penuh di kantin gue jabanin!"
"Uang gue banyak," tolak Juna angkuh.
"Gue kabulin permintaan lo yang lain asal bukan itu, Jun!" rengek Bian.
"Permintaan gue nggak ada yang lain."
YOU ARE READING
HI AWAN
Teen Fiction(MARIPOSA UNIVERSE) Bagiku, menyukainya dari jauh sudah cukup. Aku berani menyukainya tapi takut untuk mendekatinya. Bahkan, untuk menyebut namanya saja aku terlalu gugup. Karena itu, aku selalu menyebutnya Kak Awan.