"Cha gue ada ide buat pacar lo nggak jadi pendiam," ucap Juna tiba-tiba.
Iqbal, Acha dan Hana langsung menoleh ke Juna, merasa penasaran. Tapi tidak dengan Iqbal, dia merasa sedikit was-was.
"Lo nggak usah aneh-aneh," tajam Iqbal.
Juna tersenyum penuh arti, tak mempedulikan ancaman Iqbal. Juna mengeluarkan kartu debitnya dari dompet kemudian menaruhnya di atas meja.
"Kita main truth or dare Bal. Sekali aja mainnya. Yang nggak bisa jawab jujur atau ngelakuin tantangan, dia yang harus bayar semua makanan ini."
Iqbal langsung mengeluarkan kartunya dari dompet dan menaruhnya tepat di depan kartu Juna.
"Nggak usah main, gue yang bayar."
"Nggak gitu caranya Bal. Harus main dan yang kalah bayar!"
"Acha setuju! Harus main!" seru Acha mendukung penuh Juna.
Iqbal menghela napas panjang, ia menoleh ke sang pacar yang menatapnya dengan memohon.
"Serius?"
Acha mengangguk-angguk.
"Sekali aja mainnya. Kayaknya seru banget. Mau, ya?" pinta Acha penuh harap.
*****
Part selengkapnya bisa teman-teman baca di akun karyakarsaku : lulukhf
Teman-teman bisa langsung klik di browser www.karyakarsa.com dan cari akun @lulukhf ya ❤️
Atau teman-teman juga bisa langsung download aplikasinya. Tapi, biasanya biar simple dan nggak pakai download langsung aja buka di pencarian atau browser www.karyakarsa.com
Selamat membaca dan semoga suka ^^
Salam,
Luluk HF
YOU ARE READING
HI AWAN
Teen Fiction(MARIPOSA UNIVERSE) Bagiku, menyukainya dari jauh sudah cukup. Aku berani menyukainya tapi takut untuk mendekatinya. Bahkan, untuk menyebut namanya saja aku terlalu gugup. Karena itu, aku selalu menyebutnya Kak Awan.