51 - UCAPAN YANG MENYAKITKAN

2.3K 301 11
                                    

Assalamualaikum teman-teman Pembaca semua. Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu ya Amin. 

 Sebelumnya aku minta maaf lama belum bisa update. Dan aku juga mau infoin kalau Hi Awan sudah pre order ya. 

Tapi tenang saja, sesuai janjiku aku akan tetap update Hi Awan sampai tamat. Jadi, malam ini aku akan langsung update Hi Awan part 51 sampai part 57. 

Namun, untuk Hi Awan part 58  (Ending) sesuai janjiku juga di Instagram, aku hanya akan update satu jam. Yaitu ditanggal 7 Oktober 2023 jam 14.00 WIB. Setelah itu Endingnya aku hapus ya dan mungkin beberapa part juga bakalan aku hapus. 

Teman-teman bisa baca Hi Awan full story lagi di Novelnya ya. 

Dan, selamat membaca Hi Awan. Semoga suka. 

****

Hana memeriksa kembali penampilannya di depan kaca, malam ini Hana akan menemani Juna untuk datang ke ulang tahun cowok itu. Awalnya Hana ragu karena tidak percaya diri untuk menemui teman Juna. Namun, Juna terus memaksanya dan meyakinkannya dan akhirnya membuat Hana setuju.

"Ji gimana penampilan gue?" tanya Hana ke Jian. Hana memang sengaja memanggil Jian untuk membantunya dandan dan bersiap-siap. Jian juga berbaik hati meminjamkan gaun untuk Hana.

Jian tersenyum puas sembari mengangkat kedua jempolnya.

"Lo cantik banget Han!"

"Beneran?"

"Iya! Gue sampai bingung ini temen gue atau tuan putri dari mana?" puji Jian menghibur Hana.

Hana berdecak pelan, merasa malu mendengar pujian seperti itu.

"Terima kasih atas pujian berlebihannya nona Jiana."

Tawa Jian langsung meledak-ledak. Jian segera berdiri, mengambil salah satu tasnya yang sudah ia siapkan untuk Hana.

"Buruan pakai, sebentar lagi Kak Juna pasti sampai."

Hana mengangguk dan segera mengambil ponselnya yang ada di atas meja. Kemudian, Hana hendak keluar, namun ia mengurungkan langkahnya. Hana kembali menghampiri Jian.

"Kenapa lagi? Apa yang tertinggal?" tanya Jian ikut panik.

Hana menggeleng.

"Nggak ada yang ketinggalan Jian."

"Terus kenapa lo balik?"

Bukannya menjawab, Hana langsung memeluk Jian sangat erat membuat Jian mematung.

"Makasih banayak Jian. Lo sahabat terbaik gue."

****

Juna bahkan tak sadar bibirnya terbuka, ia dibuat takjub dengan penampilan Hana malam ini. Untuk pertama kalinya Juna melihat Hana mengenakan gaun selutut dan rambutnya dibuat sedikit bergelombang ditambah pita kupu-kupu kecil sebelah kanan rambutnya membuat Hana terlihat sangat cantik dan berbeda.

"Kak Juna," panggil Hana sekali lagi menyadarkan sang pacar.

Juna tersadarkan dan langsung berseru.

"Maaf siapa ya?" goda Juna.

"Kak Juna!!!" rengek Hana.

Juna terkekeh pelan, ia melangkah lebih dekat. Senyum Juna mengembang dengan tulus.

HI AWANWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu