•••
Kami bersitatap, aku menyadari keterkejutan Gavi dari matanya yang melebar mendapatiku datang. Kueratkan pegangan pada tote bagku. Sejujurnya, aku bingung menghadapi pria ini.
"Gav," ujarku lirih. "Sorry banget. Aku... mau minta tolong."
Mata dinginnya menatapku dari ujung kepala hingga kaki, membuatku sedikit risih. Dia tak mengatakan apapun bahkan setelah mengizinkan aku masuk. Begitu mengikutinya ke dalam, aku tahu tidak ada yang berubah dari tempat tinggalnya ini.
"Duduk," titahnya mutlak.
Aku menurut. "Maaf, aku dateng tiba-tiba. Ini urgent, mungkin cuma kamu yang bisa bantu aku."
Gavi menyatukan kedua tangannya, dia masih enggan menatapku. "Kenapa?"
Mendadak, detak jantungku berdentum amat kuat. "Tolong, bantu aku cari... Bumi... anak aku."
•••
I'm back with a new story. Hope you guys like it.
Banyak cinta,
Lin. 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Earth
Short StoryKemana lagi aku dan mantan suamiku harus mencari putra kami yang hilang? ••• Shiren kehilangan putranya, Bumi, ketika kecelakaan itu terjadi. Berbagai cara sudah dia tempuh untuk menemukan putranya. Namun, hasilnya tetap nihil. Haruskah Shiren memin...