1. Tetangga Baru

18.3K 2K 623
                                    

Heyowww ini kita flashback dulu ke awal mereka jadi tetangga yaa. Waktu itu Caca masih 13 tahun, baru masuk SMP. Ilham masih 16 tahun, baru masuk SMA. Lagi nakal-nakalnya si Ilham waktu itu wkwkw

Aku update lagi kalo vote dan komennya udah 500 yaawww💗💗

***

1. Tetangga Baru

"Dalam hidup memang banyak keadaan tidak menyenangkan yang terpaksa diterima. Seperti ketika bertemu manusia menyebalkan yang suka berbuat semena-mena."

***

Seorang cewek bertubuh kurus, mengenakan seragam putih biru, terlihat bersusah payah berusaha mengambil anak ayam peliharaannya yang tiba-tiba masuk ke halaman rumah tetangga. Sepertinya anak ayam berwarna kuning itu menyelinap masuk melalui sela-sela pagar besi yang berjarak lumayan lebar.

Caca berdecak. Lihatlah, sekarang anak ayam kesayangannya justru hanya diam di antara sela-sela pot bunga yang berada tak jauh dari pagar. Membuatnya harus menghela napas berkali-kali. Berusaha sabar karena kesusahan mengambil.

Tangannya yang lumayan panjang sudah berkali-kali berusaha menggapai, sayangnya hasilnya nihil. Tangannya tetap tidak sampai. Tidak bisa menggambil anak ayamnya yang hari ini benar-benar bandel dan membuatnya kesal.

"Hei, sini... " Caca kembali memasukkan satu tangannya ke sela pagar. "Ini rumah orang. Rumah kita di sebel--"

"HEH! BOCAH! NGAPAIN LO DI SITU?!"

Suara teriakan dari seorang cowok berhasil membuat Caca terkejut. Caca langsung menghentikan pergerakannya. Ia menarik kembali tangannya dengan gerakan secepat kilat.

"WOIII!!" teriak cowok itu lagi.

Perlahan Caca mengangkat kepala. Ia dapat melihat bayangan cowok yang memakai sepatu hitam serta celana sekolah abu-abu menjulang tinggi di hadapannya. Kini kedua kaki cowok tersebut terlihat sedang berjalan ke arahnya.

Semakin mendekat. Mendekat, dan... ya! Kini cowok itu berdiri tepat di hadapan Caca dengan jarak tiga langkah.

"Mau nyolong ya lo?" tuduh cowok itu sembarangan.

Sementara Caca, cewek dengan rambut kepang dua serta topi berwarna putih di kepalanya, tampak masih belum bergerak dari posisi berjongkok. Namun, sekarang kepalanya sudah mendongak sepenuhnya. Kedua mata kecilnya yang silau akan cahaya matahari sore, mengerjap beberapa kali. Sebelum bisa melihat dengan jelas wajah cowok bertubuh jangkung yang tadi hanya bisa ia lihat melalui bayangan.

Galak banget. Mana mukanya bonyok semua. Pasti dia anak nakal!

"Malah bengong!" gertak cowok itu disertai decakan kesal. Membuat Caca lantas membuyarkan lamunan tidak pentingnya.

"Ngapain tangan lo tadi masuk-masuk ke sela pager rumah gue? Mau nyolong bunga nyokap gue ya lo?" tuduhnya lagi sambil menggerakkan dagu ke depan. Sementara tangannya berkacak pinggang, sok galak.

Cowok itu semakin mendekat. Hingga posisi mereka sekarang hanya berjarak satu langkah. Dengan posisi si cowok berdiri dan Caca masih berjongkok di hadapannya dengan tatapan polos. Sementara di tengah-tengah mereka ada pagar besi sebagai penghalang.

Sorot mata elang cowok itu terus menghunus ke arah Caca yang wajahnya tidak terlihat jelas karena terhalang topi. Melalui matanya seolah ia ingin menuntut jawaban dari Caca yang sejak tadi tetap diam di tempat. Seperti... enggan menjawab?

"Heh! Bocah! lo budek, ya? Atau jangan-jangan lo nggak bisa ngom--"

Alih-alih mendapatkan jawaban yang jelas, Caca hanya menunjuk melalui gerakan tangan ke arah pot-pot bunga yang berada di belakang cowok itu.

FAVORABLEOnde histórias criam vida. Descubra agora