19. Penyewa Sialan

22.6K 2.1K 58
                                    

Aku masih memperhatikan mereka yang terus melakukan adegan intim itu. Tanpa sadar, air mataku mulai menetes tapi aku segera menghapusnya cepat sebelum Min Ra menyadarinya.

Ponselku saat itu juga bergetar, kulihat layar ponselku dan nama Han Joo tertera disana.

"Hallo. Ada apa?" tanyaku dengan suara sekecil mungkin. Karena mereka sedang syuting jadi aku tidak mengeluarkan suara dengan kencang.

"Ini gawat, Hye Ri-ya!" Suara cemas Han Joo terdengar di kupingku.

"A-ada apa? Ceritakan padaku."

"Penyewa ruko waktu itu tiba-tiba menaikkan harganya dan katanya jika kita tidak menambahkan uang sewa sesuai dengan kenaikannya. Ruko itu akan disewakan oleh orang lain."

"APA?!" teriakku yang sukses membuat sutradara langsung mengatakan 'cut' pada Chanyeol dan Ha Young. Aku langsung menunduk meminta maaf ketika semua orang menatapku lalu aku keluar dari lokasi syuting itu ketika Chanyeol menatapku bingung.

"Aku akan kesana sekarang," kataku yang lalu mematikan panggilan telpon.

Ruko memang bukanlah hal yang utama bagi kami sekarang. Hanya saja lusa, aku dan Han Joo akan mulai membuat contoh jam yang akan kami jual. Jadi kami benar-benar membutuhkan toko untuk memajang contoh-contoh jam itu.

Sial, aku lupa kalau saat ini Chanyeol syuting di tengah-tengah hutan. Dan tentu saja, aku mungkin harus berjalan selama satu jam untuk bisa sampai ke jalan utama. Disini tidak ada taksi dan hanya ada rumput-rumput hijau tinggi liar yang membentang.

"Kenapa?" Tiba-tiba suara Chanyeol mengagetkanku. Aku langsung membalikkan badanku ke arahnya yang kini sedang menutupi tubuhnya dengan sebuah jaket tanpa baju di tubuhnya.

"Aku harus kembali ke rumah."

"Ada apa? Kenapa?"

Aku menggigit bibir bawahku cemas. "Penyewa ruko menaikkan harganya dan menyuruh kami untuk menambah bayaran. Kalau tidak, dia akan memberikan ruko itu pada orang lain.

Jadi aku harus kembali ke rumah dan pergi bersama Han Joo untuk membicarakan masalah ruko itu kepada si penyewa."

Chanyeol menatapku menyelidik seperti tidak percaya ucapanku. "Kau tidak melakukan ini karena marah padaku kan?" tanyanya asal.

Aku diam. Kuakui, aku memang marah padanya saat ini. Tapi aku menyembunyikan kemarahanku itu agar tidak terlihat seperti anak kecil. Aku mencoba berpikiran positif dengan hal ini.

Tangan Chanyeol menyentuh lembut lenganku dan menatapku lembut. Dia terlihat seperti sedang menunggu jawabanku saat ini.

"Aku tidak marah. Aku sudah bilang kan, si penyewa ruko menaikkan harga sewanya. Jadi aku dan Han Joo akan kesana," jawabku datar. Nadaku benar-benar terdengar sangat datar saat ini. Entah mengapa, aku jadi malas mengobrol dengan Chanyeol. Apakah aku segitu cemburu dan marahnya karena melihat adegan tadi?

Chanyeol tersenyum tipis. "Baiklah, kau tidak marah kan padaku?"

Aku mengambil napas dalam. Perlu berapa kali sih Chanyeol menanyakan hal ini. "Tidak Chanyeol! Tidak! Bisakah kau tidak bertanya lagi? Ini sungguh membuatku muak, oke? Aku tidak marah.

Kau berhak melakukan apapun di dalam web dramamu itu karena kau seorang aktor. Jadi jangan memikirkan perasaanku dan akting saja sesuai naskah yang kalian terima!" kataku dengan nada yang terdengar sedikit meninggi.

Tubuhku menengang, sepertinya aku benar-benar tidak bisa menahan rasa marahku. Sepertinya aku benar-benar ingin menghentikan semua proses syuting ini, tapi aku siapa? Apakah aku bisa melakukan itu meski aku adalah istri Chanyeol? Tentu saja tidak!

Secretly Married (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang