50. Mood Yang Labil

27.4K 2.2K 172
                                    

Jadwalku hari ini adalah menemani Chanyeol latihan. Setelah kemarin bertemu Han Joo dan membicarakan soal kantor pusat kami, aku memutuskan untuk ikut bersama Han Joo membujuk pemilik bangunan tersebut nanti. Belakangan ini produk kami menjadi sangat populer, mengingat Ha Young sekarang sudah menjadi brand ambassador dari produk kami.

Ha Young memang sangat terkenal karena kesuksesannya, terlebih semenjak dirinya memainkan peran bersama Chanyeol di web drama yang sempat membuat heboh penggemar.

"Apa kau ingin minum?" Chanyeol menawarkan padaku saat kami sudah tiba di ruang latihan namun belum satupun dari anggota EXO yang datang.

Aku mengangguk.

"Tunggu disini, aku akan mengambilkanmu minum."

Chanyeol lalu meninggalkanku untuk mengambilkanku minum. Ruang latihan ini terasa sangat sepi jika tidak ada member EXO yang sedang berlatih.

Mataku memandangi lantai ruang latihan ini, banyak sekali bekas jejak kaki yang tertinggal. Lantai di ruangan ini terlihat semakin lama semakin memudar karena selalu digunakan berlatih oleh member EXO. Aku tidak tahu sejak kapan mereka menggunakan ruangan ini sebagai tempat latihan mereka, namun yang pasti tempat ini adalah salah satu tempat yang menyimpan banyak kenangan bagi member EXO.

"Nunna!"

Suara yang sangat kukenali itu terdengar di telingaku, lantas kepalaku dengan refleks menoleh ke arah sumber suara.

"Hanya kau yang datang? Dimana yang lain?" tanyaku pada pria tertinggi kedua setelah Chanyeol itu.

"Sebentar lagi mereka tiba," jawab Sehun.

Sehun memandangi sekeliling, mencoba untuk mencari Chanyeol namun tidak dapat menemukan pria tersebut.

"Dia sedang mengambilkanku minuman." Aku berucap menjawab rasa penasaran Sehun.

Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya lalu duduk disampingku. "Nunna, aku ingin bertanya sesuatu padamu. Tapi kau tidak boleh marah ya?"

Aku memandangi Sehun dengan wajah bingung, tak biasanya dia bertanya seperti ini padaku. Maksudku, biasanya dia akan langsung bertanya padaku tanpa harus minta izin terlebih dahulu padaku.

"Tergantung dari pertanyaanmu," jawabku bercanda.

"Aku serius." Sehun memasang wajah seriusnya padaku.

Sepertinya dia benar-benar sedang menyaiku dengan serius saat ini. Ini benar-benar terlihat seperti bukan Sehun yang biasanya.

"Baiklah, tanya saja," kataku kemudian.

Sehun lalu mendekatkan wajahnya di telingaku, sepertinya pertanyaan ini terlalu rahasia sehingga dia harus membisikannya padaku meskipun hanya ada kami berdua di ruangan ini. Pria itu kemudian membisikanku sesuatu yang membuat mataku terbelalak lalu menjauhkan telingaku dari wajahnya.

"Oh Sehun!" seruku menatapnya lurus.

Pria yang tengah duduk disampingku itu tertawa melihat reaksiku yang sedikit berlebihan. "Nunna! Itu bukanlah pertanyaan yang jarang orang tanyakan padamu kan? Jangan bilang aku adalah orang pertama yang bertanya padamu seperti itu?" tebak Sehun menyelidik.

Aku mendecih pelan, berusaha menutupi ucapannya yang benar itu. Memang benar semenjak kejadian dimana aku keguguran dan lupa akan ingatanku, Sehunlah orang pertama yang kembali menanyakan soal kehamilanku.

Sehun menatapku lagi dan kini wajahnya terlihat terkejut. "Apakah aku benar-benar orang pertama yang bertanya itu nunna?"

Aku beranjak dari kursiku, berusaha untuk menghindari pertanyaannya itu. Aku tahu itu adalah pertanyaan umum yang selalu ditanyakan oleh orang lain pada pasangan yang sudah menikah. Namun entah mengapa aku menjadi malu saat Sehun menanyakan itu.

Secretly Married (Park Chanyeol)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon