20. Rumah Tangga Meretak?

37.4K 2.6K 221
                                    

Ini sudah pagi dan biasanya Chanyeol masih tidur dengan memelukku. Tapi tidak untuk hari ini. Untuk pertama kalinya, kami tidak tidur di tempat yang sama. Dan untuk pertama kalinya, aku merasa kalau hubunganku dan Chanyeol terasa seperti merenggang.

Aku bahkan takut ketika hendak keluar dari kamar. Aku takut suasana akan menjadi sangat aneh dan tidak terasa seperti kemarin-kemarin.

Tapi kalau aku terus berada di kamar ini, ini bukanlah hal yang tepat untuk menyelesaikan masalah dengan Chanyeol. Tidak mungkin kan aku terus mengurung diriku di kamar dan menghindari Chanyeol karena pertikaian kami semalam? Kami toh, masih bisa membicarakan ini baik-baik dengan kepala yang dingin.

Kuputuskan untuk keluar dari kamar dan berjalan perlahan sampai mataku menemukan Chanyeol yang sedang duduk di meja makan. Dia sedang menyantap sarapan paginya dan sepertinya dia belum menyadari kehadiranku sampai pada akhirnya aku duduk di depannya. Dia sedikit terkejut tentu saja saat melihatku, tapi pandangan dia langsung ia alihkan ke arah makanan yang sedang ia makan. Ini terasa seperti Chanyeol enggan sekali untuk melihatku.

"Hai," sapaku agak canggung.

Chanyeol tersenyum miring padaku singkat dan membalas ucapanku, "hai." Lalu dia beranjak dari kursinya dan sebelum pergi dia pamit padaku. "Aku berangkat," ucapnya pelan dan terdengar tidak ada nada semangat di ucapan yang ia katakan barusan.

Ini canggung. Benar-benar canggung dan aku tidak tahu harus berbuat apa karena kami tidak pernah seperti ini sebelumnya. Aku bahkan sampai tidak napsu makan karena hal ini. Tidak tahu lagi harus berkata dan berbuat apa.

***

"Jadi si tua bangka itu ingin bertemu kita?" tanyaku pada Han Joo yang kini sudah duduk di depanku.

Han Joo mengangguk sambil menyeruput minuman yang sudah ia pesan. "Katanya dia ingin memberikan kita solusi."

"Solusi?! Hah! Yang benar saja!" ucapku setengah tak percaya. Bagaimana bisa pria seperti itu memberikan kita solusi. Yang ada dia malah memberikan bencana pada kami bukannya malah memberikan sebuah solusi.

Aku tidak tahu bagaimana si tua bangka itu bisa mendapatkan nomor ponsel Han Joo dan menyuruh kami untuk bertemu seperti ini dengannya. Han Joo bilang, si tua bangka itu sebentar lagi sampai. Jadi kami harus menunggunya sebentar lagi. Kalau bukan karena ruko saja, aku pasti tidak ingin berada disini sekarang. Lebih baik berada di rumah menonton drama.

"Sudah menunggu lama?"

Suara serak tapi terkesan berat itu membuat aku dan Han Joo menoleh. Si pria tua bangka itu tersenyum pada kami lalu dia duduk di sebelahku dengan santainya.

"Cepat jika ingin berbicara. Aku tidak punya banyak waktu," kataku sedikit ketus.

Pria itu terkekeh sambil menatapku. "Sabar dong. Kau benar-benar tidak sabaran ya," ujarnya. "Sebelum kita berdiskusi, ada baiknya kan aku memperkenalkan diri dulu," sambung pria itu.

Dia tiba-tiba mengeluarkan sebuah kartu nama dari dalam jas hitam yang ia kenakan dan menyodorkan kartu nama itu ke arahku serta Han Joo.

Mataku melirik sekilas kartu nama itu. Aku sebenarnya cukup terkejut sih ketika membaca apa jabatan dia di perusahaan. Ternyata dia seorang CEO dari sebuah perusahaan parfume yang cukup terkenal di Korea dan beberapa negara. Tunggu, dia seorang CEO? Lalu untuk apa dia disini?

"Eric Lee," gumam Han Joo membaca nama yang tertera di kartu nama itu. Han Joo terlihat takjub pada Eric lalu dia menggosok tangannya sebelum bersalaman dengan Eric. "S-saya Han Joo," ucapnya sedikit terbata.

Ck! Tidak bisakah Han Joo bersikap seperti biasa saja? Maksudku, dia hanya seorang CEO gila yang tidak punya hati karena sudah mengambil sewaan ruko yang seharusnya menjadi milik kami.

Secretly Married (Park Chanyeol)Where stories live. Discover now