30. Mencoba Mengingat

30.6K 2.6K 197
                                    

Pertanyaan terakhir yang kutanyakan pada Chanyeol soal bayi itu, Chanyeol memilih bungkam tidak menjawab. Entah apa yang membuatnya diam tidak menjawab, aku tidak tahu. Tapi dari ekspresi wajahnya aku merasa seperti ada hal buruk yang terjadi pada bayi itu.

Pertama kali aku menginjakkan kaki di rumah ini, aku merasa seperti tidak asing dengan suasananya. Seorang ahjumma bahkan menyambutku dengan hangat dan hebatnya dia mengenalku. Aku saja tidak mengenal siapa ahjumma itu.

"Jadi dimana aku harus tidur?" tanyaku pada Chanyeol.

"Disana." Chanyeol menunjuk sebuah kamar yang tidak jauh dari tempat kami berdiri.

Aku lalu berjalan ke arah kamar itu. Yang membuatku benar-benar tertegun adalah di kamar itu terdapat sebuah foto dimana aku sedang memakai sebuah gaun pengantin dan berdiri merangkul lengan Chanyeol dengan mesra. Apa kami benar-benar sudah menikah? Tapi mengapa aku tidak mengenal siapa Chanyeol?

"Jadi kita benar-benar sudah menikah?" tanyaku begitu merasakan Chanyeol mendekat.

"Ya."

"Kapan?"

"Pernikahan kita sudah hampir setengah tahun."

"Kenapa kita bisa menikah?" tanyaku dengan bodohnya.

"Tentu saja karena kita saling mencintai. Apakah ada alasan selain itu?"

Aku mengangkat kedua bahuku tidak tahu. Jadi Chanyeol tidak berbohong padaku dan kami memang benar-benar sudah menikah. Tak heran mengapa aku merasa familiar dengan suasana rumah ini.

"Tidurlah. Kau perlu banyak istirahat," suruh Chanyeol yang kemudian keluar dari kamar ini. Dia menutup dengan rapat pintu kamar, membiarkanku sendiri didalam sini.

Meski suasana ruangan ini terasa sangat familier, tapi tetap saja aku tidak tahu kenapa suasananya terasa sefamilier ini bagiku. Aku benar-benar tidak ingat kapan aku pernah ke tempat ini. Apa aku sedang de javu saat ini?

Bahkan setelah aku mencoba untuk melihat-lihat seluruh ruangan ini dan menemukan beberapa foto pernikahan yang dimana disitu terdapat diriku dan Chanyeol, aku tetap tidak bisa mengingat apapun soal pernikahan itu.

Mungkinkah aku memiliki kembaran yang tak kuketahui?

Ah sudahlah, jika aku semakin keras memikirkan soal ini, kepalaku terasa sakit. Mungkin sebaiknya aku mencoba untuk mengingat semuanya secara perlahan kalaupun memang ternyata aku menderita amnesia seperti yang dikatakan Chanyeol pada temannya di rumah sakit waktu itu.

***

Kuregangkan tubuhku dan mengucek mataku sebelum akhirnya aku keluar dari kamar. Dari ambang pintu kamar ini, aku sudah bisa melihat Chanyeol yang sedang menyantap makanan paginya dengan ditemani oleh koran yang sedang ia baca. Apa dia benar-benar suamiku? Maksudku, bagaimana bisa kami menjadi seorang suami istri? Dia terlalu sempurna untukku yang tidak ada apa-apanya ini.

"Aku akan tinggal disini sampai besok," ucapku yang langsung membuat Chanyeol mengalihkan fokusnya padaku. Ia menengok kearahku sambil memandangku.

"Apa maksudmu?"

Kakiku melangkah mendekatinya lalu duduk didepannya. "Aku hanya merasa tidak enak jika harus terus-terusan tinggal disini. Jadi aku akan menelpon Jae Min untuk membantuku mencarikan tempat."

Chanyeol mendesah gusar. "Kau tidak boleh tinggal dimanapun kecuali di rumah ini," tegasnya.

"Kenapa? Aku bahkan tidak mengenalmu dan kau memang mengaku sebagai suamiku. Tapi tetap saja, di otakku, aku tidak pernah merasa bahwa diriku pernah menikah."

Secretly Married (Park Chanyeol)Where stories live. Discover now