Kucium boleh ya?

6.9K 718 132
                                    

Chuuya menggeliat kecil dalam tidurnya. Dia sudah tidak begitu kaget lagi saat merasakan seseorang tengah mendekapnya dengan erat.

Itu Dazai. Chuuya sudah tidak histeris lagi seperti sebelumnya mengingat dia sudah tinggal bersama pemuda ini cukup lama. Meski dia masih tidak bisa mengingat apa saja yang terjadi dan apa yang dia lakukan selama menjadi anak kecil.

Dekapan Dazai mengerat. Pipi Chuuya terasa panas. Astaga astaga astaga! Kenapa jantungnya berdetak terlalu cepat seperti ini?? Apa dia sedang sakit?

"Unn.. Chuuya sudah bangun?" Tanya Dazai dengan suara seraknya. Khas baru bangun tidur. Chuuya hanya bergumam sebagai jawaban. Dazai melenguh malas.

"Uhh.. cepat sekali.. tidur lagi yukk.." gumam Dazai sebelum kembali tertidur. Chuuya menghela nafas dan berusaha melepaskan pelukan Dazai. Setelah berhasil lepas, segera saja dia menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh wajahnya.

"Hari ini masak apa ya?" Gumamnya seraya mengikat rambutnya ke atas secara sembarang dengan karet yang dia temukan. Chuuya menghela nafas kasar dan membuang racun serangga dari dalam kulkas. Entah sudah keberapa kalinya dia menemukan benda benda laknat macam itu.

'Sup miso mungkin pilihan yang baik?' Pikirnya sembari mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat sarapan. Beruntung Dazai sudah sering belanja kebutuhan rumah tangga sekarang.

Tengah asyik memotong-motong wortel, tiba-tiba saja dia dipeluk dari belakang oleh seseorang. Tentu tak perlu berbalik untuk tahu siapa orang lancang yang memeluknya saat dia tengah memasak.

Dazai meletakkan kepalanya di pundak Chuuya. Chuuya hanya pasrah saja karena sudah malas memberitahu Dazai agar berhenti. Dazai itu kepala batu dan tak akan pernah bisa diberitahu.

"Chuuya~"

"Hmm?"

"Tahu tidak?"

"Mana kutahu. Kau saja tidak nemberitahuku."

"Huh! Jangan memotong ucapanku Chuuya." Ujar Dazai berpura-pura kesal.

Chuuya mendengus kasar sebelum memilih mendengar kan apa yang akan dibilang Dazai.

"Kemarin Chuuya membuat Akutagawa-kun kesal lhoo."

"Kenapa bisa?"

"Hehe.. soalnya Chuuya menganggu kencan nya." Chuuya manggut manggut sebelum menghentikan pekerjaannya dan berbalik menatap Dazai.

"Dia kencan dengan siapa?" Tanya Chuuya penasaran. Soalnya belum pernah dia mendengar jika bawahannya itu memiliki hubungan asmara dengan seseorang. Dan lagi dia ragu bawahannya itu masih memiliki hati untuk merasakan cinta pada orang lain dalam arti romantisme.

"Dengan Atsushi-kun sudah pasti."

"DENGAN JINKO?!" Pekik Chuuya terkejut. Pasalnya, yang dia tahu kedua nya itu selalu saja bertengkar setiap kali mereka bertemu. Namun, kenyataanya mereka malah menjalin hubungan? Hebat! Chuuya harus mengintrogasi bawahannya nanti.

"Lho? Chuuya baru tahu?" Chuuya mengangguk kecil

"Ahh.. aku lupa. Chuuya kan orang paling tidak update soal kayak ginian. Jelas baru tau." Ejek Dazai.

Chuuya menggeram tertahan. Dia menendang selangkangan Dazai dengan penuh 'cinta' membuat sang empunya melepaskan pelukannya. Dazai merintih kesakitan sembari memegang 'sesuatu' yang mungkin saja bengkok karena terkena tendangan Chuuya.

"Chuuya!! Kalau Osamu junior patah bagaimana?! Mau kamu malam pertamanya nggak bisa ditusuk kuat-kuat?!" Chuuya melotot menatap Dazai saat mendengar protesan Dazai.

Chibi Chuuya?!Where stories live. Discover now