Bertahanlah Chuuya!!

4.9K 490 169
                                    

Chuuya membuka matanya. Rasanya sangat berat ketika dia membukanya dan dia ingin sekali menutupnya kembali. Kepalanya juga terasa sakit seperti ada yang sedang memukuli kepalanya. Chuuya merasa kedinginan walau tubuhnya sudah dibungkus dengan selimut tebal sekalipun. Chuuya tak bisa mendengar apapun dengan baik. Yang bisa dia dengar saat ini hanyalah sura dengungan menyebalkan yang menambah sakit kepalanya.

"uya.. ya..?" suara apa itu?

Chuuya mengerang berusaha untuk fokus ketika telinganya kembali mendengar suara yang menyebalkan. Sepertinya suara itu memanggil namanya. lalu ada yang mengguncang tubuhnya dengan perlahan. Chuuya kembali membuka matanya namun kembali menutupnya saat serangan rasa sakit datang pada kepalanya.

Dazai menatap khawatir pada Chuuya yang saat ini berada dalam wujud dewasa nya. Pagi itu, Dazai terbangun karena rintihan anak kecil dan suhu panas dari sisi tubuhnya. Tubuh Chuuya sangat panas hingga Dazai merasa jika anak itu pasti terbakar. Dazai dengan panik segera berlari keluar kamar dan mencari es batu untuk dia gunakan sebagai kompresan.

Itu tidak berlangsung lama. Seharusnya Dazai hanya pergi selama 5 menit lebih namun yang sekarang ada di hadapannya bukan lah anak kecil namun Chuuya dewasa yang sama sakitnya dengan Chuuya kecil. Bedanya, pemuda itu terlihat lebih sakit dari Chuuya kecil.

Nafasnya putus-putus dan beberapa kali Dazai melihat Chuuya membuka matanya namun kembali menutupnya. Wajahnya merah namun bibirnya pucat seakan tak ada darah yang mengalir ke bibir yang biasanya berwarna merah ranum itu. mata birunya terlihat berkabut ketika dia membuka matanya. Mata itu tidak fokus.

Dazai menyentuh pemuda itu. suhu nya bahkan lebih tinggi dari suhu tubuh Chuuya kecil. Dazai dengan panik meraih ponsel miliknya dan segera menelpon Yosano Yukiko juga Ozaki Kouyou. Nafas pemuda itu bertambah berat membuat Dazai merasa dia benar-benar tidak berguna.

Dazai menggigiti jarinya berusaha menenangkan dirinya. namun, segala usahanya itu tak ada yang berhasil. Kemudian, ketika dia sudah merasa sedikit tenang, Chuuya tiba-tiba membuka matanya dengan lebar sebelum mengerang kesakitan membuat Dazai merasa ingin menangis. Chuuya nya sedang kesakitan dan tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini.

Chuuya memuntahkan cairan lambungnya ditengah erangan kesakitannya. Dazai harus bekerja ekstra mengganti pakaian pemuda itu dan membersihkan sisa muntahan Chuuya.

Wajah pemuda itu menjadi pucat dan pucat seakan semua warna telah ditarik keluar dari dalam dirinya. Kouyou datang saat Dazai tengah membersihkan muntahan Chuuya. Wanita berkimono itu terlihat akan menangis ketika melihat Chuuya itu terbaring lemah di salah satu sofa miliknya.

"Chuuya ku.." Kouyou mendekati Chuuya dan memekik ketika menyentuh tubuh pemuda itu. tubuhnya sangat panas membuat Kouyou tak bisa tidak meloti Dazai dan jika tatapan bisa membunuh, Dazai sudah pasti tewas dengan lubang di kepala.

"Apa yang kau lakukan pada Chuuya-kun?" tanya Kouyou.

"Ane-san, aku tidak melakukan apapun. Chuuya sakit dan itu yang harus kita perhatikan disini. Aku sudah menelpon Yosano sensei dan dia akan segera datang."

Kouyou hanya diam dan kembali memperhatikan Chuuya. Tubuh pemuda itu penuh dengan keringat namun kulitnya terlihat sangat pucat. Chuuya juga mengeluh kedingingan walaupun Dazai telah menutupnya dengan selimut paling tebal yang bisa dia temukan di lemari Chuuya.

"Sejak kapan dia begini?"

"Sejak pagi tadi. Dia terus merintih sejak pagi dan suhu tubuhnya sudah begitu tinggi namun tidak seperti sekarang, apakah ini normal untuk ukuran demam saja?"

"Tentu saja tidak bodoh! Mungkin dia bisa menjadi gila karena demamnya ini! Suhu tubuhnya terlalu tinggi.. Chuuya ku yang malang." Wanita itu terlihat sangat rapuh saat ini.

Chibi Chuuya?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang