Ayo kita liburan

4.3K 382 54
                                    

"Urgh!" Chuuya mengeluh ketika Dazai masih betah tidur di kamar sedangkan Chuuya sudah terbangun sejak jam 5 pagi untuk membereskan semua kekacauan yang terjadi di apartemennya. Ini sudah jam 9 pagi dan Dazai sama sekali belum memiliki keinginan untuk meninggalkan ranjang yang Chuuya akui memang sangat menggoda untuk terus ditiduri itu. Chuuya mengguncang tubuh pemuda berbalut perban itu sekali lagi untuk membangunkannya.

"Bangun, bodoh!"

"Ung.. 5 menit lagi, Chuuya.." gumam Dazai.

"Kau ini! Cepatlah bangun dan makan sarapanmu! Aku akan beres-beres!" dengan itu Chuuya meninggalkan Dazai di kamarnya. Dazai membuka matanya ketika dia mendengar suara pintu tertutup. Dengan perlahan dia mengambil posisi duduk dan menguap. Dia memandang sekelilingnya dan tersenyum. Dia bisa mendengar suara samar Chuuya yang sedang mengomel di luar kamar. Dia senang kemarin bukanlah mimpi. Dia senang Chuuya nya baik-baik saja.

..

"Cepat bersihkan dirimu dan sarapan. Kau bekerja hari ini bukan?" Ujar Chuuya tanpa mengalihkan pandangannya dari masakan yang sedang dibuatnya.

"Chuuya~~ aku sedang malas.. aku ingin menemani istriku saja~~" goda Dazai dan Dazai tersenyum ketika melihat wajah Chuuya memerah.

"Bo-bodoh! Kau.. urgh!! Cepat mandi sana!"

"Istriku memang pemalu." Ujar Dazai lalu mencuri satu kecupan dari pipi Chuuya yang membuat Chuuya bertambah merah. Dazai bisa mendengar jika Chuuya menggeram padanya namun Dazai tidak peduli akan hal itu.

Jadi ketika dia akhirnya menuruti apa yang dikatakan oleh Chuuya, pemuda mungil itu akhirnya bisa fokus pada apa yang sedang dia kerjakan.

"Chuuya, semalam kau mengatakan jika kau ingin menjelaskan sesuatu padaku. Apa itu?" tanya Dazai saat dia dan Chuuya duduk bersama untuk sarapan.

Chuuya tetap diam dalam beberapa detik sebelum melirik Dazai dengan ragu-ragu. Dia lalu menarik nafasnya dan menatap pemuda di hadapannya dengan pandangan tenang yang Dazai tidak mengerti. Dazai mengerutkan keningnya ketika dia melihat tingkah Chuuya. Apa kah ada sesuatu yang tidak beres?

"Kau tahu.. saat.. saat aku mengamuk memakai.. Corruption.." Chuuya dengan ragu berkata. Dia melirik reaksi Dazai. Mata pemuda kokoa itu seketika berubah menjadi dingin dan itu membuat Chuuya semakin ragu.

"Kau bilang tak usah membahasnya." Ujar Dazai dingin. Dia benar-benar tak kuat untuk kembali membayangkan tubuh dingin Chuuya yang bersimbah darah karena keterlambatannya menetralkan kekuatan Chuuya.

"Iya aku tahu itu. Tapi maksudku.. ada satu hal yang harus diluruskan disini.."

"Oh? Benarkah?" Nada Dazai terdengar tidak tertarik dan Chuuya tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengerut ketika dia mendengar nada itu. ada apa ini? Kenapa Dazai tiba-tiba berubah menjadi dingin seperti ini? Tapi, Chuuya memilih untuk melanjutkan percakapan mereka. dia tidak bisa menahan diri terlalu lama. Dia harus memberitahu Dazai apa yang terjadi saat itu.

"Kau tahu bahwa aku ingat semua kejadian hari itu kan?"

"Tentu. Lalu?" Dazai masih terdengar tidak tertarik. Dan itu membuat Chuuya frustasi.

"Ya, aku minta maaf soal itu!"

"Chuuya, tolong jangan berbelit dan jelaskan mengapa saat aku datang kau malah sudah mengamuk terlebih memakai corruption?" tanya Dazai dingin. Chuuya menghela nafas frustasi dan menatap Dazai dengan pandangan 'Tolong jangan tanya.' Tapi Dazai tidak terpengaruh dan tetap pada pendiriannya. Dia terus menatap Chuuya dengan pandangan datar dan menuntut.

"Ok. Aku sengaja. Puas?"

"Tidak. kenapa kau melakukan itu saat kau tahu kau bisa mati karena hal itu?"

Chibi Chuuya?!Where stories live. Discover now