23#

250 31 2
                                    

Ombak berdebur dengan gerimis yang merinai ringan, sementara bulan masih tetap menggantung bercermin di ujung lautan.

Taehyung menarik selimut yang tersingkap untuk menutupi punggung putih halus yang pemiliknya tengah terlelap, berbaring tenang dibahunya.

Rambut panjang yang tergerai berantakan itu bergerak sesekali terkena hembusan angin yang melewati jendela yang terbuka.
Taehyung menarik nafas dalam, akhirnya gadis ini miliknya , dan Taehyung bertekad akan menjaga gadisnya ini, apapun yang terjadi.

"Tidak akan terulang lagi kan, baby?" gumam nya sambil menyisir rambut sang kekasih dengan jemarinya.

Meragukan perasaan Yoo jung padanya? Tidak, tidak sama sekali... Tapi entah kenapa rasa takut akan terulang itu selalu membayangi. Mungkin Taehyung juga mengalami trauma, hanya saja dalam bentuk yang berbeda, itu pikir pria Kim itu.

Yoo jung menggeliat dan berbalik telentang masih dengan lengan Taehyung di bawah kepalanya.

Mata Taehyung menatap lekat wajah gadis itu, kemudian tersenyum tipis.

"Tak apa , Yoo jung... Selama kau milikku, selama kau mencintaiku, rasa takut itu bisa ku atasi" lagi lagi Taehyung bermonolog pelan sambil mengusap rambut Yoo jung dan mengecupnya sebelum akhirnya mencoba mengabaikan dingin malam dan ikut terlelap dengan sang bidadari di pelukan.

***

"Ahgassi..."

Yoo jung membuka pintu kamarnya dan keluar saat mendengar ketukan pintu dan suara wanita paruh baya yang menjadi pembantu di apartemen itu.

"Iya Ahjumma, ada sesuatu?" tanya Yoo jung sambil tersenyum lembut ke wanita itu.

" ah, tidak. Hanya saja pekerjaan saya hari ini sudah selesai, jadi saya mau pulang sekarang, apa boleh?" tanya wanita itu.

" Tidak apa apa Ahjumma, itu terserah Ahjumma saja, jika memang sudah selesai tidak apa jika Ahjumma mau pulang"

" baiklah , kalau begitu saya permisi" pamit wanita bermarga Ahn itu.

Tapi baru selangkah wanita itu berbalik, Yoo jung memanggilnya kembali.

"Tunggu Ahjumma, sebentar" panggil yoo jung sambil berlari kekamar, kemudian tak lama keluar lagi menemui wanita itu.

" ini untuk ongkos naik bis, dan ini belilah sesuatu untuk keluargamu dirumah" ucap Yoo jung dengan senyum tulusmenyerahkan sebuah amplop ke Ahn Ahjumma.

"Tapi Ahgassi, saya sudah mendapatkan gaji dari tuan muda Kim" kata wanita itu bingung.

"Ambil saja Ahjumma, lagipula tidak sering juga, dan itu terima kasihku karena ahjumma sudah menemaniku disini setiap hari, jika tidak aku akan sangat kesepian"

" terima kasih Ahgassi, sungguh sangat terima kasih, Ahgassi bukan hanya cantik tapi juga sangat baik sekali"

"Tuan muda Kim sangat beruntung memilikimu, tadinya saya pikir kekasih tuan muda adalah nona Jisoo karena dulu saya sering melihatnya disini pagi pagi, tapi saya senang itu bukan dia, saya senang karena kekasih tuan muda itu ahgassi'

"Terima kasih sekali lagi , Ahgassi... Permisi"

Dan akhirnya wanita itu menghilang dari balik pintu masuk Apartemen itu.

HURT (Sudah End)Where stories live. Discover now