27#

204 32 8
                                    

Yoo jung  menatap jengah Cha Eunwoo yang duduk dihadapan nya, sejujurnya Yoo jung memang kesal pada kakak nya itu yang  terkesan berlarut larut dalam masalah dan mempermainkan perasaan Sejeong. dan sekarang Eunwoo mengatakan bahwa Yoon Senna tengah berbadan dua, mengandung anaknya. Yoo jung memijit pelipisnya mencoba menahan diri agar tidak emosi. 

Sungguh, jika saja yang ada dihadapannya saat ini bukan kakak nya, keluarganya satu satunya, maka niscaya sudah ditendangnya pria itu sampai ke ke gurun dobby sana. 

" aku tidak mengerti Oppa, jika memang Senna Eonni sudah hamil anakmu, lalu kenapa kau harus mempertahankan hubunganmu dengan Sejeong Eonni, apa kau tidak sadar kalau semakin kau mengulur waktu, kau akan jadi semakin menyakitinya"

"Aku tahu, tapi aku tidak tahu bagaimana mengatakannya pada Sejeong, walau ku pikir sepertinya dia akan baik baik saja" sahut Eunwoo.

Sekali lagi, Yoo jung memejamkan mata sambil menarik nafas dalam, tapi kakak nya ini seorang dokter spesialis, kepala departemen di rumah sakit, tapi kali ini, yaa! Kali ini Yoo jung merasa kakak nya ini seorang yang terlampau polos dan juga bodoh, mana ada perempuan yang akan baik baik saja jika tunangannya memutuskan hubungan dan akan mempunyai anak dari perempuan lain.

" Bisa bisanya kau berpikir seperti itu" Yoo jung berucap datar dengan ekspresi yang benar benar kesal.

Eunwoo meminum kopinya. Kemudian bersandar di sofa. Laki laki itu menarik nafas dalam sebelum akhirnya berucap kembali.

" aku yakin kau tahu soal Sejeong dan Park Jimin, Taehyung adalah sahabat terdekat Jimin, maka mustahil kau tidak tahu itu"

Yoo jung tercengang.

" Tidak, Yoo jung... Aku tidak mengatakan bahwa Sejeong menghianatiku, tapi... Jika dia mau jujur pada hatinya sendiri, hati itu sudah bukan milikku lagi, walau aku tahu dia berjuang begitu keras untuk tetap seperti dulu"

"Aku tidak bodoh untuk tidak bisa menyadari hal seperti itu" Eunwoo mengusap wajahnya, ada nada lelah dari setiap kata katanya.

"Aku yakin dia juga tahu seperti apa diriku, lalu untuk apa dia melakukan semua itu, mengorbankan dirinya, membuang kebahagiaannya untuk bersama orang yang dicintainya dan jelas mencintainya. hanya untukku, orang yang sudah jelas membuatnya terluka" Yoo jung menatap Eunwoo yang terlihat frustasi.

"Geudae, Oppa... Wanita tidaklah selalu sama dengan pria, wanita hanya butuh kepastian dari orang yang sejak awal mengenggam tangan mereka"

"Seberapapun goyahnya perasaan wanita, beberapa dari kami akan tetap menunggu sampai tangan itu yang melepasnya, jika tidak... Maka wanita akan bertahan dengan keadaan itu sekalipun itu jelas menyakitkan"

" dan itu kami sebut dengan kata SETIA" lirih Yoo jung. Ada sebetik perih disudut hati gadis itu manakala menyadari bahwa dirinya pernah kehilangan kata yang tadi disebutnya.

"Jadi, Oppa... Bukankah sebenarnya sederhana, kau ingin dia bahagia agar kau juga bisa bahagia"

" jadi, lepaskanlah Sejeong Eonni, agar dia bisa menemukan bahagianya"
Eun woo tersenyum miring mendengar paparan nasehat adiknya itu , sejak kapan gadis itu jadi sedewasa ini, pikir Eunwoo.

Smartphone di atas meja tamu berbunyi.

Mata Yoo jung membulat melihat nama yang tertera disana.

Dengan cepat Yoo jung mengangkat panggilan itu.

"Annyeong haseyo Eommonim"
...

"Nee.."
...

"Tentu saja bisa eommonim, aku akan kesana"
...

HURT (Sudah End)Where stories live. Discover now