31#

352 34 13
                                    

Pria itu duduk di balkon vila yang menghadap ke arah laut itu, tubuh kurusnya terlihat ringkih, berantakan dan tak terurus. Surai yang menutup dahi itu sesekali bergerak di tiup angin.

"Tae..."

Pria itu menoleh keasal suara. Tersenyum hambar saat melihat siapa yang muncul dari balik pintu.

"Hai, Jim... Sendiri?"sapa Taehyung.
"Mmm..." jawab Jimin singkat.
"Sudah malam, Tae... Kenapa tidak masuk?" sambungnya sambil menepuk bahu sang sahabat. Ada miris di hati pria Park itu melihat keadaan seorang Kim Taehyung sekarang. Dulu Taehyung adalah sosok yang selalu penuh keceriaan, tapi sekarang bintang itu seolah meredup sejak kepergian Yoo jung. Belahan jiwanya.

Bertahun tahun di habiskan Taehyung untuk mencari Yoo jung, namun tak sedikitpun membuahkan hasil. Yoo jung bagai hilang di telan bumi.
Hingga akhirnya setahun terakhir pria itu memilih untuk menunggu di tempat itu, di villa di tepi pantai itu, tempat dimana Taehyung melamar Yoo jung, tempat dimana Yoo jung mengizinkan Taehyung menyentuhnya untuk pertama kali.

Jimin sering kali membujuk Taehyung untuk melupakan semuanya dan memulai hidup yang baru daripada hidup seperti itu, dengan ketidak pastian. Namun dengan senyum Taehyung selalu menjawab "Dia akan kembali, Jim... Dia pasti kembali. Dia akan datang, aku tahu itu dan aku akan menunggunya" dan Jimin sungguh tak sampai hati jika senyum penuh harapan itu memudar lagi.

"Besok hari peringatan kematian Cha Eun Woo, Tae... Kau mau ikut kesana?" tanya Jimin.

Taehyung tersenyum kembali, namun kemudian menggeleng lemah.
"Belikan bunga dan wine saja untukku, dan berikan pada Yoon Senna... Belikan juga baju dan mainan sebagai hadiah untuk Jin woo" ucapnya seraya kembali memalingkan wajahnya ke arah laut.

"Tae,Tidak bisakah ..."

"Kita sudah sering membahas ini, Jim" potong Taehyung.

"Tapi ini menyakiti dirimu sendiri, Tae"
Ini juga menyakitinya,Jim. Kau tahu itu" sergah Taehyung.

"Bagaimana kau bisa tahu, dia bahkan tidak memberikan kabar sedikitpun" Jimin mengusap rambutnya kebelakang dengan frustasi.

"Karena aku tahu itu, Jim... Karena aku tahu itu" nada suara Taehyung jadi sedikit meninggi.

Jimin memijit pelipisnya dan memejamkan rapat kedua matanya. Sebelum akhirnya memeluk bahu Taehyung dari belakang dan meletakkan kepalanya di puncak kepala sahabat tersayang nya.
"Aku hanya ingin kau bahagia, sahabatku. Aku merasa sakit melihatmu seperti sekarang, kau tahu aku menyayangimu" ucap Park Jimin dengan suara rendah dan sedih.

Taehyung memegang lengan Jimin yang melingkari bahunya "aku tahu, Jim. Maafkan aku" sahut nya dengan suara serak.

"Jangan menangis lagi, Taehyung ah, jebal... Mari kita berdo'a semoga Yoo jung besok juga datang menghadiri peringatan kematian kakaknya" Jimin mengusap rambut sahabatnya itu dengan sayang.

***

Apa yang jadi do'a Jimin dan Taehyung malam itu terkabul. Kim Yoo jung datang di acara peringatan kematian Cha Eun Woo. Namun wanita yang kini sudah semakin dewasa itu enggan untuk menemui Taehyung. Tak peduli seberapa banyak Sejeong dan Jimin membujuknya. Hingga pasangan suami istri itu pulang, Yoo jung masih saja menolak untuk kembali kepada pria yang sebenarnya masih berstatus suaminya itu.

Cukup mengejutkan bagi Yoo jung sebenarnya. Tadinya Yoo jung berpikir bahwa Taehyung sudah melupakannya dan bahagia dengan hidup yang baru, mengingat kepergiannya selama lima tahun itu bukanlah waktu yang singkat.

Yoo jung sendiri tak pernah sekalipun menghapus perasaannya pada pria itu, namun terlalu banyak ketakutan dan rasa bersalah yang kerap menyerang nya di saat hatinya jelas merindukan Taehyung.

HURT (Sudah End)Where stories live. Discover now