1. Cantik tapi egois

1.4K 765 397
                                    

"Padahal hampir tiap hari gue kodein si Bright. Tapi ternyata dia cuma penonton story wa." keluh Syifa.

"Dia sebenernya tau kalo lo lagi ngasih kode ke dia. Tapi dianya sih owh aja." ceplos Rama membuat Syifa melototkan matanya.

Ada benarnya juga yang dikatakan oleh Rama. Bright dan dirinya sudah putus 2 bulan yang lalu. Atau jangan jangan Bright sudah move on darinya? Tapi mengapa secepat itu.

"Eh eh nanti kelas kita digabung sama kelas sebelah." teriak Aril sang ketua kelas.

"Gitu aja heboh alay." ejek Syifa lalu ia merebahkan badannya di atas meja.

"Syifa." Panggil Tissa pelan.

"Apa?"

"Kelasnya Bright sama kelas kita di gabung." ucap Tissa.

Syifa terdiam kemudian mengangkat bahunya acuh tak perduli. Tissa pikir Syifa akan shock atau kaget tapi ternyata reaksi Syifa hanya biasa biasa saja. Sepertinya Syifa sedang bete.

"Emang kenapa? Lagian gue bukan siapa siapa nya dia tuh." balas Syifa membuat teman temannya terdiam.

"Gue kan bilangnya kelasnya bukan orangnya. Ternyata bener lo belum move on." Ledek Tissa sambil mengangkat alisnya bergantian.

Syifa memutar bola matanya malas. Ia mengambil novel miliknya lalu pura pura membacanya agar ketika Bright lewat ia tak harus melihat lelaki itu.

Segerombol murid murid dari kelas sebelah masuk ke kelas ini. Ada yang mengambil kursi lagi, ada yang duduk dilantai termasuk Bright.

Sepertinya hari ini akan ada persentasi. Bu Adel masuk ke kelas dengan sejumlah kertas yang bertumpukan.

"Duduk di kursi dong jangan disini." ucap Bu Adel terhadap murid murid yang duduk di lantai.

Murid murid itu mendecak kesal. Lalu akhirnya mereka duduk di kursi. Bright tak mendapatkan meja.

"Boleh gabung?" Bright menghampiri Syifa yang duduk bersama Zidan.

"Gue nanya ke Zidan." Sial, Syifa sangat malu. Di sampingnya, Zidan hanya terkekeh.

Syifa sangat berharap Zidan tak mengizinkannya. Ia benar benar malu dan gugup. Syifa memalingkan wajahnya. Zidan mengangguk kemudian sedikit bergeser agar Bright bisa duduk bersamanya. Syifa tak melihat itu.

"Dan pinjem bul-" Syifa menoleh ke Zidan namun ia tak melihat Zidan tetapi ia melihat Bright tersenyum dengan wajah tampannya.

"Kok kamu disini?" Mendengar pertanyaan Syifa, Zidan memundurkan badannya agar tak terhalang oleh Bright.

Syifa mengedipkan matanya, ia sedang duduk dengan mantannya. Bagaimana ini? Gawat sekali.

Gimana nih? Persentase tapi disebelah ada dia!!! Gilaa nanti gue gugup!! Syifa membatin.

Semua kertas sudah dibagikan. Mereka disuruh membaca terlebih dahulu lalu dipahami. Setelah selesai satu persatu disuruh maju dan menjelaskan.

"Syifa Hadju ayo maju."

Syifa mengangguk kaku. Ia berjalan dan tak sengaja menginjak sepatu milik Bright. Bright meringis kesakitan dan saat itu juga Syifa merasa urat malunya sudah hilang.

I Am WrongWhere stories live. Discover now