24. Putus?

481 48 68
                                    

Kemarin ada beberapa orang yang DM aku di ig gini 'masa ke rumah pacar kaya gitu doang thor'

Jadi gini ya aku gak pernah ngerasain datang ke rumah pacar. Jadi maaf kalo agak aneh gitu. ✌😅

Happy reading ❤

❣❣❣❣ (ganti emot bukan truk lagi)

Malam ini tak ada yang istimewa. Syifa terbaring di kasur sambil mendengarkan musik musik sedih. Sesekali pikirannya hanyut di dalam lamunan. Ketika mengingat Bright, Syifa menjadi merasa sedih dan kecewa.

Syifa berpikir apakah ini salah dirinya? Atau salah Bright? Tetapi lelaki itu bilang ini salah Syifa. Syifa tersenyum, Syifa lebih memilih mengalah saja. Walaupun ini belum tentu salahnya. Ia tak ingin hubungannya kandas begitu saja hanya karena keegoisan dirinya dan juga Bright tentunya.

"Syifa, lo gak mau makan dulu tah?"

Tissa menyelinap masuk ke kamarnya. Syifa menggeleng pelan. Tissa menaikkan satu alisnya kemudian mengangkat kedua bahunya acuh. Sebenarnya Tissa sedikit penasaran dengan sikap Syifa yang sedikit aneh semenjak berpergian dengan Bright.

"Lo kenapa?" Tanya Tissa dan Syifa menggelengkan kepalanya lagi.

"Gue gapapa kok, i'm fine." Syifa memastikan dan Tissa pun mengangguk kemudian pergi dari kamar Syifa.

Syifa mengambil HP nya. Ia membuka aplikasi whattsapp untuk memastikan barangkali ada yang mengabarinya. Risma mengirimi beberapa pesan.

Tante ku tercantik ❤💯 = Sekarang tante gak bisa pulang dulu Syifa, mau temenin Firman, dia lagi sakit. Jangan lupa makan terus rumah di beresin ya.

Syifa = Oke siap.

Ternyata Risma tak pulang. Risma sudah berteman dengan Firman sejak SMP. Mereka berteman sangat baik dan mereka mempunyai perasaan yang sama. Tetapi mereka tak berpacaran, mereka lebih memilih langsung menikah agar tak berzina. Syifa sangat kagum dengan Risma dan Firman.

Syifa mencopot headsead nya lalu menaruhnya di atas meja dengan HP nya. Ia kembali menidurkan badannya yang lelah dan juga hatinya, dan pikirannya. Ia berharap ada kebaikan di hari esok.

🚚🚚🚚

Syifa berangkat ke sekolah sendirian. Tanpa Tissa, gadis itu masih tertidur di kamarnya. Syifa sudah membangunkannya dengan cara apapun, tetapi gadis itu sama sekali tak bangun. Syifa pikir Tissa sudah mati, ternyata perutnya masih gerak dan hidungnya masih bernapas.

Syifa lebih memilih meninggalkan Tissa, gadis itu pasti akan bangun dengan sendirinya. Syifa melewati kelas Bright, namun terhenti ketika melihat Bright dan Naka yang sedang mengobrol asik.

Pantesan Bright minta menjauh, ternyata ada yang lebih asik. Syifa menundukkan kepalanya lalu lebih memilih melanjutkan jalannya. Namun tangannya di tarik terlebih dahulu oleh seseorang.

Lelaki itu menariknya ke atap sekolah. Syifa tak bisa melihat jelas wajahnya, karena lelaki itu menghadap ke depan dan menggunakan topi. Lelaki itu melepaskan tangan Syifa ketika sudah sampai di atap sekolah.

Lelaki itu berbalik badan dan ternyata orang itu adalah Marcel. Marcel tersenyum miring.

"Gimana? Masih setia sama Bright hm?" Goda Marcel sambil menaiki alisnya bergantian.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 15, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I Am WrongWhere stories live. Discover now