14. Berantem

366 155 63
                                    

Gadis itu membalikkan badannya beberapa kali di kasur. Dengan hp yang sedang ia mainkan walaupun hanya membuka whattsapp dan melihat status orang orang. Gadis itu sedang sakit perut akibat datang bulan.

Syifa menaruh hpnya di atas meja. Ia duduk lalu beralih menatap kaca. Ia memegang pipinya yang chubby.

"Kok gue nambah gendut sih," kesalnya cemberut.

Dengan kesal Syifa merebahkan tubuhnya lagi di kasur. Ia menatap kipas angin dengan tatapan melamun.

"Syifa ini ada Rama!!!!" Teriak Tante nya dari luar.

Syifa langsung bangkit.

Rama ke rumah gue? Ngapain coba, Syifa membatin.

Syifa bergegas dari kamarnya lalu menuju ruang tamu. Rama sedang duduk dengan buku dan pulpen di tangannya. Syifa menghela napasnya kasar. Ia baru sadar bahwa kedatangan Rama kesini adalah ingin mencatat materi kemarin.

Bukannya menghampiri Rama, Syifa malah kembali ke kamarnya. Ia hendak mengambil buku IPA. Setelah itu ia keluar lagi dari kamarnya lalu menuju ruang tamu.

Syifa duduk di depan Rama lalu ia menyerahkan bukunya.

"Tumben kesini eh ternyata mau nyontek," celetuk Syifa.

"Hehehehe, kemarin gue gak bisa kesini soalnya harus jagain warung ibu gue dulu." Rama menjelaskan dan Syifa mengangguk percaya. Lagipula tak ada yang harus di curigakan.

Rama mulai menyalin tulisan Syifa ke dalam buku miliknya. Syifa hanya bisa diam dan menatapi Rama yang sedang menulis.

"Anjir tulisan Lo bagus banget." Puji Syifa.

Rama mendongakkan kepalanya, "Jangan kasar, Istigfar Syifa." Rama mengingatkan.

"Astagfirullah maaf keceplosan hehe."

Rama menggelengkan kepalanya lalu ia melanjutkan menulis. Syifa menyenderkan kepalanya di sofa.

Dari kamar Syifa tantenya memperhatikan mereka. Ia tersenyum hangat.

Setelah menunggu akhirnya Rama selesai menulis. Ia menyerahkan buku Syifa kepada pemiliknya. Sebelum ia pulang ia berterima kasih kepada Syifa dan juga tantenya.

"Pulang dulu ya Tante Risma, makasih tumpangannya sama kue coklat nya enak hehe." Cengir Rama tanpa rasa berdosa.

Risma mengangguk sambil tersenyum.

"Dah Syifa sampe ketemu besok di sekolah, Babay." Pamit Rama.

*****

Syifa menaruh buku IPA yang tadi ia keluarkan kembali di tempat bukunya. Ia duduk di depan tempat bukunya. Ia termenung sebentar. Ini membosankan.

Ceklek

"Itu di depan ada Bright." Bisik Risma membuat Syifa membulatkan matanya.

Syifa berjalan ke arah kaca menatap dirinya yang masih memakai baju tidur.

"Bilangin aku mandi dulu gitu Tan." Ucap Syifa.

"Kaya mau apa aja, udah gapapa kali tadi ketemu Rama aja gapapa kan?"

"Ih malu tau." Syifa menutup mukanya dengan kedua tangan.

"Udah gapapa," Risma menarik tangan Syifa keluar dari kamarnya.

Setelah itu Risma meninggalkan Syifa.

Syifa berjalan ke ruang tamu. Tapi disitu tak ada Bright, apa Tantenya sedang mengerjainya?

Syifa melirik ke kanan kiri tapi tetap saja tak ada Bright.

"Di luar." Teriak Bright sontak Syifa mengarah ke luar.

I Am WrongWhere stories live. Discover now