10. Pingsan

518 272 40
                                    

Hi Hi semua!!!

***

Hari senin ini kelas Bright dihukum dan disuruh menjadi petugas upacara. Bright menjadi pemimpin upacara.

Upacara telah di mulai.

Syifa menatap ke sekelilingnya. Mengapa semuanya menjadi berwarna abu abu dan kenapa kepalanya mendadak menjadi pusing.

Syifa merasa pusing. Di sebelahnya ada Bella.

"Bell... Bell.." lirih Syifa terdengar keras.

"Jangan berisik!" tegas Bright selaku pemimpin upacara.

"Gu-gue..."

Brukk

"Ah!! Syifa!!!!" teriak Bella terdengar sangat keras membuat seluruh siswa menatap ke arah mereka begitu juga guru.

Bright melirik dan ia mendapati Syifa dengan wajah pucatnya tergeletak di tanah.

Tanpa basa basi Bright berlari ke arah Syifa. Ia meneriaki anak anak PMR yang masing diam menatap Syifa.

"Nala!!! Lo anak OSIS gak guna banget sih! Ini ada siswa pingsan kok lo diem aja!!!!" bentak Bright sudah marah.

Nala menelan ludahnya kemudian ia mendekati Bright dengan berjalan pelan karena ragu.

"Ck! Lama lo!" Dengan cepat Bright menggendong Syifa. Ia membawanya menuju UKS.

Semua siswa menatap ke arah Syifa yang digendong oleh Bright dan Bright yang sedang menggendong Syifa.

Bright sama sekali tak perduli semua orang menatap dirinya dan Syifa. Yang terpenting adalah Syifa di istirahatkan di UKS.

Bright meletakkan Syifa di atas kasur. Dengan cepat ia mengambil kayu putih lalu disodorkannya ke hidung Syifa.

Syifa merasakan bau bau sesuatu. Matanya perlahan membuka. Ada Bright di sampingnya.

"Kamu yang gendong aku?" tanya Syifa pelan.

Bright terkejut. Baru kali ini Syifa menggunakan kata aku-kamu setelah mereka putus.

"I-iya." jawab Bright kaku.

Bright teringat kejadian Syifa dengan dirinya saat bertengkar di depan rumah Syifa.

"Makasih." ucap Syifa lalu Bright mengangguk.

Pemimpin upacara sudah di ganti oleh sang ketua osis.

Pintu UKS terbuka menampilkan sosok Nala yang datang dengan teh hangat di tangannya.

Nala menghampiri mereka. Ia memberikan teh itu kepada Syifa.

"Bright boleh ngomong sebentar?"

Bright menatap Syifa seolah olah meminta pendapat. Syifa mengangguk.

"Gue sendiri aja gapapa. Nanti juga ada Tissa sama temen temen kesini."

Bright mengangguk. Lalu mereka meninggalkan Syifa yang masih terbaring di UKS.

I Am WrongWhere stories live. Discover now