0.2

1.3K 147 45
                                    

"Lu dianterin sama siapa?"

"HIYA KONTET- ANJIR NOVAL KAGET TAUUU" hampir saja Nana ingin menendang muka Noval. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Noval memergokinya dari balik pagar sekolah.

"Alay" Noval berjalan meninggalkan Nana yang masih mengatur napasnya.

Nana lalu berjalan menjajari Noval, "Kenapa? Cemburu ya Nana dianterin sama cowok selain Bang Satria?" goda Nana menoel-noel seragam Noval.

Noval berhenti, lalu menatap gadis disampingnya ini, "Kirain daddy sugar lu, young and rich gitu dari mukanya" tidak bisa disembunyikan Noval memang cemburu, cemburu yang ditutupi.

"Kan cemburu, hahahaha. Ayo masuk keburu bel" Nana menarik tangan Noval dan Noval hanya pasrah.

o - o

"Anda nampak bahagia hari ini, Tuan Ardan" ungkap Ran saat Ardan duduk di kursinya.

"Iya habis nganterin calon istri" jawabnya tersenyum simpul.

Ran yang terkejut, langsung memasang wajah datar kembali.

"Jadwal hari ini hanya makan siang bersama Tuan Setya, mengunjungi tim pengembangan, dan rapat bersama ayah anda, Tuan Budi." kalimat terakhir Ran membuat Ardan merubah ekspresinya.

"Rapat apa?"

"Rapat ahli waris, Tuan"

"Batalkan, saya tidak akan menghadiri rapat itu, persetan dengan akibatnya" Ardan melepas jasnya, lalu melampirkan jas itu ke kursinya.

"Baik" Ran terlihat mengotak-atik tabletnya. Lalu menghubungi pihak sekretaris Wijaya Business untuk membatalkan, oh bukan tepatnya meniadakan rapat tersebut.

"Oh iya, saya menyetujui proposal game buatan Satria, gamenya terlihat seru, katakan saya ingin melihat perkembangannya" Ardan berdiri, lalu berjalan melewati Ran, yang otomatis diikuti oleh Ran dibelakangnya.

o - o

"Hoaaammm" Nana mengelap air liur di pipinya.

"Jorok amat lu jadi cewek" Naila hampir menampol Nana, namun Nia menghentikannya.

"Ngantuk banget gue, mana tadi Pak Seto neranginnya udah kek ngedongeng" ucap Nana.

"Ga malu lu tidur di kantin gini, mana rame lagi, pindah aja yuk, bakso gue juga udah abis" ajak Vina.

"Gue disini sekalian nunggu Noval, hehe" ucap Nana nyengir.

"Ga bosen-bosen lu ngejar-ngejar Noval mulu?" tanya Naila.

"Iya, mana lu kan udah pernah ditolak sama dia" tambah Vina.

"Nyerah aja kali, toh masih banyak yang suka sama lu, Na" enteng Nia sambil memainkan game online di smartphonenya.

Nana mendelik, "Pantang mundur sebelum janur kuning melengkung" tegasnya sambil berdiri.

Disaat yang bersamaan, Geng Noval memasuki kantin, yang disambut histeris oleh ciwi-ciwi di sana.

Noval mengedarkan pandangannya. Nana yang melihat tersebut melambaikan tangan sembari berkata, "Sini, Val!"

Noval mengacuhkan ajakan Nana, ia duduk ditempat yang jauh dari tempat Nana berada.

MY PERFECT CEOΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα