Happy Reading!!
___________
.
.
.
"Astaghfirullah Revan!"
Alydra kaget saat melihat Revandra tidur di sampingnya, dan yang membuatnya menjadi lebih kaget lagi adalah Revandra memeluknya.
"Revan!"
"Heh Revan!"
"Revan bangun!"
"REVANDRA GRAVANO DIRGANTARA!!"
Teriakan yang begitu kencang membuat Revandra terbangun dari tidurnya.
"Kenapa?" tanya Revandra dengan suara beratnya.
"Dih? Harusnya gue yang nanya. Ngapain lo tidur di kamar gue, di samping gue, dan ngapain lo peluk-peluk gue, hah?!" Alydra memberikan pertanyaan bertubi-tubi untuk Revandra.
"Nggak sengaja," jawab Revandra dengan santainya. Saking santainya, membuat Alydra merasa ingin mencakar wajahnya.
"Enak banget tuh mulut bilang nggak sengaja. Gue nggak mau di peluk sama lo ih ...." cibir Alydra kesal sambil mengerucutkan bibirnya.
"Gue nggak mau jantung gue kenapa-kenapa gara-gara lo peluk!" sambung Alydra dalam batin.
"Sorry," ucap Revandra sebelum beranjak turun dari tempat tidurnya Alydra.
"I-iya udah sana keluar. Gue mau mandi!" titah Alydra.
"Oke," jawab Revandra dan berjalan pergi dari kamar Alydra.
"Huh ... ish Alydra lo itu kenapa sih?" tanya Alydra pada dirinya sendiri.
"Jangan bilang lo udah mulai suka sama tuh kulkas berjalan!" lanjutnya lagi.
"Dih nggak ah, yakali!" Selesainya, lalu masuk ke dalam kamar mandi.
•••
Jam sudah menunjukan pukul 20.00 WIB, dan itu waktunya makan malam. Alydra sudah menyiapkan makan malam untuknya dan Revandra.
"REVAN, MAKAN!!" Alydra memanggil Revandra dengan berteriak.
Tidak ada sahutan dari Revandra. Alydra ingin memanggilnya lagi, tetapi Revandra sudah berada di depannya.
"Kalau ada yang manggil tuh, harusnya dijawab!" ujar Alydra sambil mengambilkan nasi goreng buatannya untuk Revandra.
"Gue cuma masak nasi goreng aja," ujar Alydra lagi sembari menyerahkan piring berisi nasi goreng kepada Revandra.
"Hm," jawab Revandra.
Revandra dan Alydra mulai menyendok nasi goreng tersebut dan memasukkannya kedalam mulut mereka masing-masing.
"Enak," gumam Revandra sambil mengunyah nasi goreng tersebut.
Walaupun gumamannya terdengar kecil, tetapi Alydra masih bisa mendengarnya. Alydra sedikit tersipu malu karena pujian singkat Revandra.
"Makasih," ucap Alydra dengan senyuman senangnya dan kembali menyendokkan nasi goreng ke mulutnya.
"Iya," jawab Revandra sambil memperhatikan wajah Alydra yang tersenyum tersebut.
YOU ARE READING
Revandra & Alydra
Teen Fiction"Meski pernikahan kita berawal tanpa cinta, kita tetap harus menjalani sebagaimana mestinya sebuah pernikahan. Karena, pernikahan itu sakral dan cinta bisa datang kapan saja." - 𝐑𝐄𝐕𝐀𝐋𝐘 ***
