🐱RA - DUA PULUH

2.1K 117 5
                                    

"Aduh Lili, kok baru ngasih tahu kita sih kalau kamu itu lagi hamil?" Alydra menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal.

"Hehe maaf Bunda, Lili lagi ada masalah waktu itu," jawab Alydra.

"Masalah? Masalah apa, Nak?" Alydra menatap Revandra. Revandra yang paham pun langsung mengeluarkan suara. "Masalah rumah tangga, Nda."

"Oh, masalah rumah tangga. Tapi udah selesai kan?" tanya Ayleen.

"Udah," jawab Revandra dan Alydra berbarengan.

"Syukurlah kalo sudah." Alydra mengangguk dengan senyuman kecil.

"Dek, itu?" Zivana, Mamanya Alydra menunjuk ke arah seorang cowok yang sedang berjalan menuruni tangga.

"Itu apa Mama?" Zivana menatap Alydra. "Abang?" Alydra tersenyum.

"Menurut Mama?" Zivana meneteskan air matanya. Ia berdiri dari duduknya dan menghampiri Elang.

"Ini beneran Abang?" ucap Zivana dengan tangan yang mengelus lembut pipi Elang.

"Iya Ma, ini Abang." Tanpa basa-basi Zivana langsung memeluk erat Elang, putra yang begitu dirindukan olehnya.

"Mama kangen banget sama kamu, Nak," ungkap Zivana di balik tangisnya.

"Elang juga kangen banget sama Mama. Maaf udah bikin Mama susah dan nangis terus selama ini," jawab Elang.

"Kamu kemana aja? Kenapa ninggalin Mama?" Zivana menyudahi pelukannya.

"Nanti Elang jelasin sama Mama sama Papa." Elang menatap Reygan, Papanya.

"Pa, nggak mau peluk Elang?" tanya Elang seraya berjalan kearah Reygan.

"Pa?" Reygan mendekap erat putranya.

Alydra ikut menangis melihatnya. "Cup-cup Bunda, jangan nangis," ucap Revandra mencoba menenangkan.

Elang beserta orang tua mereka menjadi tertawa karena panggilan yang diucapkan oleh Revandra untuk Alydra.

"Ck, bikin malu aja!" Alydra mengeratkan pelukannya pada Revandra. Revandra terkekeh kecil. "Bercanda."

•••

"Alydra, maafin gue." Medina menundukkan kepalanya.

"Hah? Maaf buat apa?" tanya Alydra.

"Maaf, gue pernah ada niatan mau rebut Revan dari lo, dan gue juga bilang yang nggak-nggak soal lo," jelas Medina.

Alydra tersenyum, padahal dia belum melakukan apa-apa. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak padanya. "Tak kirain minta maaf buat apa, ternyata buat yang waktu itu. Nggak pa-pa, udah gue maafin."

"Beneran, Al?" Alydra mengangguk.

Tanpa aba-aba Medina langsung memeluknya. "Makasih ya Al, makasih banyak!" Alydra membalas pelukan Medina.

"Iya sama-sama." Mereka menyudahi pelukannya.

"Btw, lo kenapa tiba-tiba minta maaf gini?" tanya Alydra.

"Zaki," jawab Medina dengan pipi yang sedikit memerah.

"Ah gue tau, pasti Zaki udah ngajakin lo pacaran kan?" Medina menggeleng membuat Alydra bingung. "Lah terus?"

"Zaki ngajakin gue nikah." Alydra tercengang, "Wah keren, bagus, sip, pertahankan dan jangan lupa undang gue sama Revan!"

"Iya Al, pasti. Karena Zaki, benar-benar tulus suka sama gue, gue pikir dulu itu dia bercanda doang." Medina mengembangkan senyumnya.

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now