🐱RA - DELAPAN

3.3K 180 15
                                    

🎶Lantas - Juicy Luicy🎶

•••


"Udah ngisi belum Ly?" tanya Dylcia, salah satu sahabat Alydra yang terkenal akan ke bar-barannya.

Plak!

"Aww!" Dylcia meringis kecil ketika Alydra menggeplak tangannya.

"Gimana mau ngisi, kalo gue sama dia aja belum nganu!" Alydra menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya pada meja.

"SERIUS LO?" Alydra menutup telinganya dan berdeham singkat.

"Serius apa?" tanya Anneth yang baru saja datang bersama sahabat-sahabat nya yang lain.

"Kalian habis dari mana?" Bukannya menjawab, Alydra malah balik bertanya.

"Kantin," jawab Anneth singkat.

"Eh lo pada, tahu nggak?" Mereka menggeleng dengan kompak. Alydra bersiap-siap ingin menutup mulut Dylcia dengan tangannya, tetapi terlambat.

"Lili belum gituan masa sama Revan," lanjut Dylcia yang membuat Alydra menghela nafas pasrah.

"Kok belum? Bukannya kalian udah nikah dua bulanan kan ya?" Alydra melirik kearah Grace dan menganggukan kepalanya. "Tadi malem dia minta haknya, tapi guenya belum siap."

"Yah! Ponakan gue kapan jadinya kalo gitu!" Ceisya menampilkan mimik wajah sesedih mungkin.

"By!" Alydra menolehkan kepalanya ke belakang.

"Ya, kenapa?" jawab Alydra seraya memutar badannya kearah Revandra.

Revandra menggenggam tangan Alydra yang membuat beberapa cewek-cewek dikelas yang melihatnya berteriak heboh. "I love you." Ucapan Revandra terdengar berbisik.

Alydra membeku. Lidahnya terasa kelu, bahkan untuk mengucapkan satu kata saja tidak bisa.

"Tadi perasaan pipinya nggak merah gini." Revandra menguyel-nguyel pipi Alydra, sesekali mencubitnya, yang membuat Alydra meringis kecil.

"Kebiasaan deh!" Alydra menepis tangan Revandra kasar dari pipinya. "Lo tuh, kalau pipi gue lagi merah, kenapa suka banget uyel-cubit gitu dah?"

"Istri aku kalo pipinya lagi merah pas salting bikin gemes soalnya." Revandra mengecup singkat pipi Alydra. Gimana keadaan makhluk yang lagi ada didalam kelas sekarang ya?

"AAA SUMPAH!! REVAN BISA ROMANTIS JUGA TERNYATA!!" Dylcia berteriak heboh, yang membuat anak-anak kelas menutup telinganya.

"GUE JUGA MAU GILA!!" Lagi dan lagi Dylcia berteriak begitu nyaringnya dan kali ini anak-anak kelas hanya bisa menghela nafas lelah akan kebiasaan Dylcia yang tidak pernah berubah.

Argha melemparkan pulpennya kearah Dylcia. "Berisik!"

"Suka-suka gue dong!" Dylcia langsung duduk ke kursinya saat mendengar suara ketukan pintu dan sapaan. "Pagi semua!" sapa seorang guru wanita paruh baya.

"Pagi juga, Bu!" jawab siswa-siswi kelas XII IPA 3 serempak.

"Quennby Kenzura! Tolong kamu tulis di papan tulis dari halaman tujuh puluh enam sampai delapan puluh ya!" ucap Bu Sari kepada Kenzura. Kenzura mengangguk dan bangkit dari duduknya menuju papan tulis.

"Terima kasih!" Kenzura lagi-lagi hanya mengangguk dan tersenyum manis yang membuat kaum cowok tersepona. Oke salah, maksudnya terpesona.

"Buset dah, manis banget senyumnya Zura." Reza tidak berhenti memandang Kenzura yang sedang fokus mencatat dipapan tulis.

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now