🐱RA - SEMBILAN

3.1K 178 126
                                    

🎶Melawan Restu - Mahalini🎶

•••


"Abang bakalan baik-baik aja kan?" Revandra mengangguk dan mengusap lembut pipi Alydra yang basah karena air mata.

"Tapi kenapa dokter lama banget keluarnya?" Pasalnya mereka sudah hampir dua jam menunggu, tetapi dokter maupun suster belum ada yang keluar memberi kabar ke mereka.

"Kenapa nggak mau ngasih tahu Mama sama Ppaa?" Alydramenggeleng.  "Gue nggak mau bikin mereka khawatir. Lagipula mereka masih ada di London."

Revandra mengusap lembut rambut panjang Alydra. "Jangan nangis lagi, By."

Alydra hanya mengangguk dan memeluk Revandra dengan erat. "G-gue takut Abang kenapa-kenapa."

"Sstt Sayang, jangan berpikiran negatif," ucap Revandra dengan lembut.

Alydra melepaskan pelukannya dari Revandra ketika melihat dokter yang menangani abangnya keluar. "Keluarga dari pasien?"

"Saya Adeknya dok!" Dokter mengangguk lalu mengatakan. "Pasien terkena luka tusukan."

Alydra terkejut mendengar penuturan singkat dari dokter Sinta. "T-tapi Abang nggak apa-apa kan, Dok?"

Dokter Sinta kembali mengangguk dan berkata. "Luka tusukannya tidak terlalu dalam, dan kami juga sudah menanganinya."

"Alhamdulillah." Setidaknya Abangnya tidak apa-apa.

"Apa kami boleh masuk, Dok?" Bukan Alydra yang bertanya, melainkan Revandra.

"Oh iya, silakan." Revandra mengucapkan terimakasih lalu mengambil tangan Alydra untuk digenggam dan membawanya masuk kedalam ruangan abangnya dirawat.

"Abang!" Elang membuka matanya secara perlahan dan tersenyum kepada adiknya itu, "Kenapa, hm?"

Alydra hanya menggeleng seraya menahan tangisnya. Elang terkekeh kecil melihatnya, "Sini, peluk," ucap Elang seraya merentangkan sedikit tangannya.

Alydra langsung masuk kedalam dekapan Elang. "Shh ...." Elang meringis kecil ketika tangan Alydra tidak sengaja mengenai lukanya.

"Maaf Abang, nggak sengaja." Elang hanya mengangguk.

"Elang!" Suara panggilan dari arah pintu membuat Alydra melepaskan pelukannya dari Elang.

Seorang perempuan cantik berlari ke arah Elang dan memeluknya erat, seakan-akan perempuan tersebut takut kehilangannya.

"Shh, Cia!" Elang lagi-lagi meringis kecil.

"M-maaf!" Gracia menundukkan kepalanya.

"Pulang." titah Elang dingin. Revandra dan Alydra yang melihat itu memilih mendudukkan diri mereka di sofa.

"Cewek itu siapa?" tanya Alydra sedikit berbisik kepada Revandra.

"Tunangannya." Alydra tersentak kaget mendengar penuturan singkat dari suaminya.

"Sejak kapan lo bisa bercanda?" tanya Alydra dengan tawa kecilnya.

"No kidding," jawab Revandra.

"Hm, berarti calon kakak ipar gue dong." Revandra mengangguk.

"Tapi kok Abang gitu?" Revandra melirik sekilas kearah Alydra. "Nanti gue jelasin."

"A-aku mau jagain kamu," tutur Gracia dengan suara yang mulai bergetar.

"Ada mereka!" Gracia melihat ke arah dua pasangan remaja yang ada di sofa.

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now