🐱RA - TIGA PULUH TIGA

1.5K 91 3
                                    

"Sini, Sayang, jangan lari-larian."

Alydra menggapai tangan Gea, lalu menariknya dengan pelan. "Nurut sama Bunda, Nak."

Anak kecil yang masih menginjak usia 3 tahun itu menggelengkan kepalanya. "Gea mo main, Nda."

"Tunggu Papa dulu, ya? Nanti mainnya sama Papa." Alydra berujar lembut.

"Umm ... othe, Bunda!"

Senyuman Alydra terbit. Tangannya terangkat untuk mengusap pipi sang anak. "Pinter anaknya Bunda. Duduk dulu sini sama Bunda."

Gea mengangguk lucu. Dia melompat naik ke sofa yang diduduki oleh Alydra.

"Pelan-pelan atuh, Nak." Yang ditegur hanya terkikik kecil.

"Assalamu'alaikum!"

Tepukan tangan girang dari Gea lagi-lagi membuat Alydra tersenyum.

"Wa'alaikumussalam!"

Alydra mencium punggung tangan Revandra diiringi dengan Gea yang ikut melakukannya. "Pa, yum."

"Anak Papa mau dicium, ya, hm?"

Revandra menyentuh pucuk kepala Gea, lalu mencium kedua pipinya dengan bertubi-tubi. Revandra merasa gemas terhadap anaknya itu. "Papa punya sesuatu buat Gea."

"Apa, Pa?" tanya Gea penasaran.

Matanya melirik ke arah totebag yang berada di tangan Revandra. "Buka, Pa. Gea mo liat."

Revandra menyerahkan totebag-nya kepada Gea. "Buka sendiri aja, nih. Tapi, bukanya di dalam kamar aja. Papa mau ngomong dulu sama Bunda."

"Aku anterin Gea ke kamar dulu. Kamu tunggu disini aja. Duduk manis, jangan banyak gerak."

"Siap, suami!"

•••

"Mau ngomong apa, A'?"

Keduanya sudah berada di dalam kamar sekarang.

"Enggak ada, Sayang," jawab Revandra.

"Loh? Terus katamu tadi itu, apa?"

"Itu cuma alibi aku aja biar bisa berduaan sama kamu." Suaminya itu terkekeh kecil.

Sepertinya Alydra perlu memberikan pelajaran kepada suaminya itu. Karena bukan hanya sekali dua kali suaminya itu memberikan alibi kepada seseorang dengan menyangkut pautkan dirinya.

"Kamu itu ih! Bisa nggak jangan bawa-bawa nama aku setiap kamu beralasan?"

"Bisa nggak, ya? Nggak bisa nih kayaknya, By."

Dia yang bertanya, dia juga yang menjawabnya. Suaminya itu memang tidak jelas.

"Ya, terserah."

•••

"Hallo, bumil-bumilku!!"

Alydra menyapa Anneth dan Medina dengan riang. Ke-dua ibu hamil itu akan menginap di rumahnya. Tentunya bersama suami mereka juga.

"Gue seneng banget kalian datang."

Seperti anak kecil, Alydra menggandeng keduanya lalu membawanya masuk ke dalam rumahnya.

"Kita berdua gimana?"

Ah iya, Alydra melupakan Vano dan Zaki, suami dari ke-dua sahabatnya itu. "Masuk, Bapak-bapak. Oh iya, Revan ada di balkon."

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now