🐱RA - DUA PULUH TIGA

1.7K 108 0
                                    

"Anak pertama kita cowok, A'." Sepulang sekolah tadi, pasangan suami-istri itu langsung pergi kerumah sakit untuk menemui Dokter kandungan langganan Alydra.

"Iya, Sayang," jawab Revandra sembari mengecup kening Alydra.

Alydra memegang tangan Revandra. "Kamu seneng?" Untuk apa Alydra menanyakan hal itu? Sudah pasti Revandra akan menjawab. "Aku senang, Sayang, sangat senang."

Alydra menerbitkan senyumnya, lalu memeluk suaminya yang sedang fokus menyetir itu dari samping. "Baby A' kita yang pertama," kata Alydra.

"Suamiku," panggil Alydra tiba-tiba pada Revandra. "Hm?" Revandra menjawab dengan gumaman.

"Kamu mau punya 5 anak, kan?" Terlihat anggukan kepala dari Revandra.

"Boleh nggak kalau anak kita inisial namanya A semua?" Revandra kembali mengangguk. Anggukan kali ini terlihat begitu antusias.

"Boleh banget, istriku. Mau nama anak kita inisialnya M semua juga boleh," jawab Revandra yang membuat Alydra tertawa.

"Kira-kira siapa, ya, nama lengkapnya baby A?" Alydra mengelus lembut perutnya.

"Nggak tahu, tapi panggilannya Arsa."

"Ah iya, Arsa, bagus banget. Nanti pas baby udah lahir, baru deh kita tentuin nama lengkapnya," ucap Alydra lagi-lagi dengan tersenyum.

"Iya, Sayang." Alydra mengeratkan pelukannya.

•••

"Ponakan pertama gue cowok?!" pekik Dylcia tertahan.

"Hm," jawab Alydra dengan malas.

"AAA GILA!! PASTI GANTENG BANGET, KAYAK BAPAKNYA!" Alydra, Kenzura, Grace, dan Ceisya menutup telinga mereka serempak.

"Diem! Nanti laki gue kebangun lagi." Para sahabat-sahabatnya itu berkunjung ke apartemen-nya dan sekarang mereka semua sedang berada di kamar tamu.

"Hehehe, sorry." Dylcia menyengir.

"Eh, Anneth beneran nggak enak badan doang, ya?" tanya Ceisya pada mereka.

"Iya, katanya, kan?" Kenzura menjawab dengan tangan yang bergerak mengambil keripik kentang milik Alydra.

"Gue curiga sama Anneth," ucap Grace tiba-tiba.

"Curiga gimana?" Percakapan mereka mulai serius.

"Dia bilang pas ditelepon kemarin kayak gini, kan, "Besok tolong izinin aku, ya, aku lagi nggak enak badan. Kepala aku pusing banget, mual juga, pengen muntah terus." Terus kita tanya, "Apa perlu gue sama yang lain nanti kerumah lo?" Anneth jawabnya kek gugup bercampur panik gitu, "Nggak, nggak perlu!" Oke, simpulin aja langsung."

"Ah, gue paham sama apa yang ada dipikiran lo, Ce," kata Kenzura yang diangguki oleh Alydra dan Ceisya.

"Ya Tuhan, semoga apa yang ada di pikiran kita ini nggak bener." Ceisya menatap Grace yang terlihat sangat khawatir. "Doain yang terbaik aja buat Anneth, coba buat berpikir positif. Karena nggak mungkin juga Anneth tiba-tiba itu."

Kenzura membenarkan ucapan Ceisya. "Semoga Anneth baik-baik aja, Ya Allah."

•••

"Anneth!" Dylcia melambaikan tangannya kepada Anneth.

"Gimana keadaan lo, udah mendingan?" Anneth menjawab pertanyaan dari Kenzura dengan anggukan lemah.

"Neth, kita semua ini sahabat lo, keluarga lo, jadi lo nggak perlu sembunyiin apa-apa dari kita," ucap Kenzura yang membuat Anneth merasa terkejut.

Revandra & Alydra Where stories live. Discover now