KOTAK NASI

152 17 3
                                    

"Titip ya buat Gala, jangan dimakan sama lo Kak!"

Pagi ini Mora sudah menyiapkan bekal untuk diberikan kepada Gala. Ia menitipkan kotak nasi berisi nasi goreng yang spesial lewat Revan. Mora ingin sekali Gala bisa mencicipi masakannya yang sudah ia buat dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.

"Iya lo tenang aja."

Derap langkah anggota Galaxi langsung mengalihkan atensi kedua orang itu. Ternyata mereka baru saja tiba disekolah. Mora mengernyitkan dahinya karena tak melihat Gala di antara mereka.

"Gala mana?" tanya Revan.

"Lagi sama Naya!" Nathan Menepuk pundak Revan yang sedang berbincang bersama Mora. Mereka langsung masuk beriringan ke dalam kelas.

"Lo ke kelas aja Ra! Nanti gue yang kasih--"

"Sini kak biar gue aja yang kasih!" Mora mengambil kotak nasi itu dari tangan Revan setelah menemukan keberadaan Gala diujung koridor. Ia melangkah menghampirinya dengan raut senang bak anak kecil yang kegirangan bertemu badut.

"Selamat pagi Gala, makin ganteng aja deh muka lo, nyokap lo ngidam apa si waktu lo ada di dalem? Heran gue, ada ya cowok segan---"

"Mau apa?"

Mora menaikkan alisnya setelah Gala menyela ucapannya. "Ouh iya nih sarapan buat lo, nanti kasih tau gue ya enak apa enggaknya!"

'nih cewek siapa si? genit banget sumpah'

"Thanks!" Gala menerimanya. Ia kembali melangkah bersama Kanaya yang dengan sengaja menyenggol pundak Mora.

Mora mematung ditempat, ia tidak memedulikan gadis yang baru saja menyenggolnya. Bibirnya langsung menyunggingkan senyuman karena tak percaya Gala akan menerima kotak nasinya.

"Demi apa? Gala terima dong nasinya, gak bisa! Gue harus cerita sama Cia."

Dengan secepat kilat Mora langsung berlari membelah orang-orang yang baru saja tiba di lantai dua. Ia menuruni anak tangga dan berlari lagi menuju kelas XI IPA 4.

"CIA, CIA, CIA, CIAAA!"

"Buset dah Ra, ada apa si lo? Ini masih pagi tau gak, jangan ngajak gue buat ngereog!"

"Ada berita besar, lo harus dengerin dulu!"

"Pasti tentang Gala kan?"

Mora mengangguk dengan antusias. "Lo gak akan percaya deh apa yang gue omongin, tau gak? Gala nerima kotak nasinya dari gue!"

"Serius lo?"

"Tuh kan lo gak percaya." Mora langsung merubah raut wajahnya menjadi tersenyum didepan wajah Cia.

"Apaa?"

"Gue masih inget loh Ci perjanjian kita tadi, kalo Gala nerima kotak nasinya lo bakal traktir gue makan!"

Cia langsung menghela napas dengan raut pasrah. Kenapa juga ia memberikan tantangan yang membuatnya harus mengorbankan uang jajan. Tapi biarlah, sekali-kali ia akan memberikan apresiasi untuk perjuangan Mora yang tidak ada hentinya.

"Iya nanti gue traktir."

"ASIKK!"

...

Bel istirahat berbunyi di SMA Antariksa. Shaka berjalan kearah perpustakaan yang berada di lantai atas. Ia ingin mengulang pelajaran Matematika tentang Pertidaksamaan Linear Dua Variabel yang tadi dipelajari di kelas.

LEOMORA Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt