TERNYATA DIA

110 11 0
                                    

Arshaka belum sadar sampai sekarang. Sudah satu hari terlewati sejak kejadian kemarin tapi belum juga ada tanda-tanda ia akan terbangun dari tidur panjangnya.

Dokter dan Perawat pun sudah berulang kali datang ke ruangan untuk mengganti perban yang mengikat kepala Shaka.

Mora menyimpan buku catatan yang sudah ia kerjakan karena mendapat tugas dari sekolah. Kali ini ia yang menjaga Shaka karena Rania harus pulang terlebih dahulu untuk membawa beberapa keperluan Mora.

"Gimana keadaan Shaka Dok?"

"Keadaannya sudah mulai stabil, mungkin sebentar lagi dia akan siuman," imbuh Dokter.

Akhirnya Mora bisa bernapas lega. Ia terduduk disamping ranjang Shaka setelah Dokter pamit untuk pergi.

"Shaka lo bangun ya, gue kangen sama lo," lirih Mora.

ceklek!

"Ra?" panggil Cia di ambang pintu.

Mora terdiam memperhatikan Cia yang membawa dua keresek besar berisi cemilan untuk mereka. Malam ini mereka berniat untuk menginap di ruangan Shaka.

"Kok banyak banget?" tanya Mora.

"Ya lo kayak yang gak inget aja, kita kan suka ngemil!" jawab Cia.

Mora terkekeh. "Iya juga ya."

"Lo udah telepon lagi bokap nya Shaka?"

"Udah, tapi masih gak di angkat Ci," jawab Mora sambil memilih cemilan.

"Parah tuh orang!" gumam Cia.

...

"Laura? Lo ngapain kesini?" tanya Nathan.

"Lahh, gue di ajak Athar kesini," jawabnya.

Malam ini entah bagaimana ceritanya Athar bisa membawa orang yang belum mereka kenal lebih dekat, ke markas Galaxi. Bukannya tidak mengijinkan, pasalnya mereka juga sudah tertipu oleh Kanaya yang notabennya adalah gebetan Gala. Mereka hanya takut terjadi sesuatu lagi nanti.

"Emang udah izin sama Gala?"

"Gala selalu izinin cewek cantik masuk kesini kali! Gak inget lo prinsip kita?" tanya Athar, ia menarik lengan Laura untuk duduk di kursi markas.

"Boleh aja, kecuali modelan Kanaya!" kata Gala yang baru saja keluar dari dapur kecil sambil menenteng segelas air.

"Kamu bawa apa itu?" tanya Athar saat Laura malah membawa seperangkat alat belajar ke markas Galaxi.

"Ini aku disuruh sama si Salma buat cek absensi kelas selama seminggu, nanti di setor ke wali kelas!" tutur Laura.

"Kok sama kamu sih? Kan kamu bukan sekertaris kelas."

"Gak tau si Robi males katanya, akhir-akhir ini dia aneh deh suka ngilang juga kalo lagi rapat kelas."

"Robi?" tanya Gala mengerutkan keningnya.

Laura mengangguk.

"Tunggu-tunggu, dia yang berantem sama lo waktu itu kan Gal?" tanya Revan.

"Yang gara-gara Naya?" timpal Nathan.

"Iya Robi kelas gue, yang waktu itu berantem sama Gala!" jawab Laura.

"Maksudnya ngilang gimana Lau?" tanya Revan semakin penasaran.

"Ya ngilang aja, terus waktu itu juga pas pulang sekolah dia kayak bawa kotak item gitu gak tau isinya apa."

"Anjir, ada yang gak beres nih!" gumam Aldo.

...

Selepas mendengarkan cerita Laura kemarin. Anggota Galaxi langsung berkumpul di koridor belakang sekolah untuk membicarakan startegi penyeledikan Robi.

LEOMORA Where stories live. Discover now