KONFLIK PESTA

88 7 0
                                    

Malam ini Mora sudah siap dengan dress selutut berwarna putih dihiasi beberapa manik bersinar di pinggangnya. Rambutnya ia sanggul keatas dan hanya meninggalkan beberapa helai saja yang tergantung di dekat telinga.

"Sempurna."

Mora menoleh ketika Rania datang ke kamarnya. Riasan tipis dari wajahnya mengiringi senyuman saat mendengar pujian dari sang Bunda.

"Mora cantik gak?"

"Cantik dong, cantik banget malah."

Gadis itu terkekeh dihadapan Ibunya. Ia langsung mengambil tas berwarna senada yang sudah ia siapkan diatas ranjang.

"Tapi Shaka kok belum telepon ya."

"Shaka udah dibawah sayang, dia nungguin kamu loh dari tadi!"

"Serius Bun?"

Rania mengangguk. "Yaudah yuk kalo udah siap kita turun."

Mereka langsung melangkah keluar kamar. Shaka yang juga menggunakan setelan Jaz berwarna putih lantas beranjak dari duduknya ketika Mora menuruni anak tangga.

"Kok gak kasih tau gue lo udah nyampe?"

Shaka meneguk ludahnya.

"Dih malah bengong! Jangan terpesona gitu jadi malu gue." Mora menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Shaka langsung terkekeh mendengar ucapan Mora. Ia melangkah mendekatinya.

"Lo cantik banget Ra."

"Basi Ka!"

"Gue serius Raa."

Rania tersenyum menatap mereka berdua. Pasangan ini memang sangat serasi jika dilihat dari sisi adu mulut.

"Udah jangan berantem, berangkat gih nanti keburu telat!"

"Yaudah Bunda, Mora berangkat dulu ya."

"Shaka juga Tante."

"Kalian hati-hati dijalan ya, jangan ngebut Shaka bawa mobilnya!"

"Siap Tan!" Mereka berjalan menuju halaman rumah.

Shaka membukakan pintu mobil untuk Mora. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama ia memakai mobil pemberian dari Rio lagi.

Lelaki itu berlari setengah putaran menuju pintu di sebelah kanan. Wangi parfum menyeruak saat ia masuk kedalamnya. Pandangannya tak pernah lepas dari Mora yang tampil sangat cantik malam ini.

"Udah Shaka jangan liatin gue mulu!" Lagi-lagi Mora menutup wajahnya dengan kedua tangan. Shaka terkekeh melihat gadis itu yang menyembunyikan wajah meronanya.

"Heii, sini liat gue!" Shaka menarik pelan tangan Mora yang menutupinya. Ia menggenggam tangan itu sambil menatap manik mata Mora yang tampak berkelip terang karena riasan.

'seandainya lo milik gue Ra, gue gak akan pernah biarin siapapun berani liat wajah lo yang secantik ini'

"Ka!" Mora mengibaskan tangannya dihadapan wajah Shaka. "Hei!! Kok malah bengong sih!"

"Eh, enggak kok!"

"Cepet jalan!" ucap Mora saat Rania menatap heran karena mobil Shaka belum juga berangkat.

"Iya Ra."

Shaka langsung menyalakan mesin mobilnya dan berlalu dari rumah besar milik Mora.

...

Suasana pesta ulang tahun Alicia perlahan mulai ramai oleh teman dari sekolah dan saudara dari orang tuanya.

Dekorasi yang di dominasi oleh warna putih dan pink itu terlihat megah dengan hiasan kupu-kupu di bagian atasnya. Kue bolu yang dihias dengan cantik juga sudah siap mengiringi pesta malam ini.

LEOMORA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang