04. Jadi Partner

133K 11.8K 4K
                                    

04

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

04. Jadi Partner

Sepulang dari acara semalam, Elang dan Hazel sempat bertukar nomor untuk saling mengabari. Sekarang mereka adalah partner, mereka akan menjalankan misi yang sama. Yaitu, misi pura-pura menjadi pasangan supaya Orang Tua mereka membatalkan perjodohan.

"Gue udah kasih tau Orang Tua gue kalau gue punya pacar. Tapi mereka belum percaya kalau nggak ada bukti. Mereka minta bukti foto kita lagi jalan berdua. Lo bisa keluar hari ini?" tanya Elang lewat telepon. Dia sedang teleponan dengan Hazel.

"Iya, bisa. Mau ketemuan di mana?"

"Lo tau kafe Atlas? Kita ketemuan di sana aja."

"Tau kok. Kalau gitu aku siap-siap dulu deh."

"Oke, gue tunggu lo di sana." Setelah mengucapkan itu Elang menutup sambungan telepon. Dia mengambil kunci mobil yang tersimpan di dalam laci lalu berjalan keluar kamar.

"Mau ke mana kamu?" tanya Reno yang melihat anaknya dengan berpakaian rapi.

"Mau ketemuan sama pacar, Pa," balas Elang seraya menaik turunkan alisnya. Dia menghampiri Reno dan Jeni di ruang tengah. Elang menyalim tangan keduanya lalu melanjutkan langkahnya keluar rumah.

Sementara Jeni agak was-was mengetahui anaknya benar-benar memiliki kekasih. Rencana perjodohan dengan anak sahabatnya bisa gagal kalau begini.

Jarak kafe Atlas dari rumah Elang hanya membutuhkan waktu sampai lima belas menit saja. Elang sudah tiba lebih dulu di kafe Atlas. Selagi menunggu kedatangan Hazel, dia memesan minuman untuknya.

Sudah dua puluh menit Elang menunggu kedatangan Hazel tapi cewek itu belum juga muncul. "Lama amat nih cewek," kesalnya. Elang akan menghubunginya kembali, tapi belum sempat dia melakukannya, dia sudah melihat Hazel masuk ke kafe.

"Hai," sapa Hazel dan duduk di kursi depan Elang.

Elang tidak membalas sapaan gadis itu. Elang malah langsung mengeluarkan teleponnya dan membuka aplikasi kamera.

"Lo dekatan sini," suruh Elang supaya Hazel duduk di kursi sebelahnya.

"Oh, mau langsung foto?" tebak Hazel ketika Elang mengarahkan kamera ke wajah mereka.

"Hm, gue nggak bisa lama-lama di sini."

Hazel mengangguk paham. Dia pun menampilkan senyum manisnya ke layar kamera.

Cekrek

Cekrek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now