21. Akibat Kelelahan

119K 8K 6K
                                    

21

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

21. Akibat Kelelahan

Sudah pukul delapan pagi dan kedua insan itu masih tertidur pulas dengan saling berpelukan. 25 menit lagi Elang akan mengadakan rapat di kantornya, tetapi cowok itu masih terlelap begitu nyenyak.

Bunyi dering telepon yang menggangu pendengaran itu berhasil membangunkan salah satunya. Dengan malas Elang mengangkat panggilan telepon yang entah dari siapa karena dia tidak melihat nama si penelpon.

"Hm?"

"Lo gak lupa kan pagi ini ada rapat? Kenapa belum muncul juga di kantor?"

Elang melihat layar teleponnya untuk melihat jam.

"Gue hampir lupa. Bentar lagi gue sampai di kantor."

"Oke, jangan telat."

"Hm."

Elang menyimpan teleponnya di atas nakas sebelah kasur. Dia melirik Hazel yang tertidur dipelukannya. Kegiatan malam mereka lumayan lama mungkin itu penyebab Hazel sangat kelelahan. Sebetulnya Elang juga masih ngantuk tapi dia harus segera bersiap-siap menuju kantor. Elang menarik selimut untuk menutupi tubuh naked Hazel lalu dia masuk ke kamar mandi.

Sampai Elang sudah selesai mandi dan mengenakan pakaian pun Hazel masih terlelap. Ingin membangunkan tapi dia tidak tega, jadi Elang membiarkannya saja. Dia akan memberikan pesan pada pelayan rumah untuk mengantarkan sarapan ke kamar.

Elang menyalakan mesin mobilnya dan pergi menjauhi area rumah. Tujuh menit lagi rapat akan dimulai, dia harus menambah kecepatan mobilnya.

"Ck. Segala lampu merah," rutuk Elang. Mau tidak mau dia harus menunggu untuk menaati peraturan lalu lintas.

Sebuah taxi berhenti di sebelah mobilnya, Elang hanya melirik sekilas tapi sedetik kemudian dia kembali melirik ke taxi tersebut. Bukan untuk melihat bentuk taxi melainkan melihat si penumpang yang kebetulan kaca taxi nya di turunkan. Bersamaan dengan itu lampu merah telah berubah ke hijau dan otomatis semua kendaraan berjalan maju termasuk taxi itu.

"Nggak mungkin itu dia, gue cuma salah lihat," monolog Elang ketika taxi itu melewati mobilnya. Elang menggelengkan kepalanya untuk mengalihkan pikirannya dari hal tersebut. Dia kembali fokus ke jalanan.

Setibanya di kantor, Elang segera menuju ruangan rapat karena Edgar telah memberitahunya jika mereka semua sudah berada di sana menunggu dirinya.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu," ucap Elang saling berjabat tangan dengan partner kerjanya.

"Oh, santai saja lagipula saya baru tiba juga," balas Pak Arka si rekan kerja.

"Baiklah mari kita mulai rapatnya," ujar Elang.

***

Hazel mengucek matanya yang terasa gatal. Dia sudah bangun sejak lima belas menit lalu hanya saja dia mager sekali untuk berpisah dari kasurnya. Hazel juga sudah tahu kalau Elang sudah pergi ke kantor terlihat dari ketidakadaan sosok Elang di kamar.

Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now