46. Akan Ada Kabar Buruk?

29.2K 2.8K 6K
                                    

46

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

46. Akan Ada Kabar Buruk?

Elang masuk ke kamar dan melihat Hazel tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Padahal tadi dia mengatakan lelah tapi masih bisa sibuk dengan tugas kuliahnya. Tapi kenapa untuk menjelaskan tentang dia yang pergi bersama Adrian tidak bisa?

"Gue mau ngomong."

"Bentar lagi ya Kak, aku masih nugas," balas Hazel.

"Gue cuma mau lo ngejelasin kenapa tadi lo bisa bareng cowok itu."

"Aku nggak sengaja ketemu Adrian di jalan, Kak. Terus dia nawarin tumpangan, kebetulan aku memang butuh jadi aku terima aja."

"Cuma itu? Nggak ada alasan lainnya?" tanya Elang.

Hazel terdiam, apa dia memberitahu Elang atau tidak ya. Sebaiknya jangan dulu.

"Iya cuma itu."

"Oke." Elang memutuskan untuk rebahan di kasur. Sementara Hazel melanjutkan tugasnya.

Hazel memegangi perutnya yang terasa nyeri, kenapa sakit banget ya, batin Hazel.

"Kenapa?" tanya Elang yang tak sengaja melihat raut wajah kesakitan Hazel.

"Cuma sakit perut, Kak."

"Lo dari tadi belum makan kan?"

"Iya belum."

"Ck, kebiasaan. Harusnya lo ingat untuk makan." Elang pun turun dari kasur. "Biar gue ambilin makan buat lo," ujarnya melangkah keluar.

Tak butuh waktu lama, Elang kembali dengan membawa nampan berisi makanan dan minum.

"Habisin."

"Makasih Kak, maaf ngerepotin," kata Hazel.

"Hm." dehemmnya dan naik ke kasur kembali.

Sambil makan Hazel tetap melanjutkan tugas kuliahnya. Beberapa menit berlalu makanannya pun habis, namun perutnya masih terasa nyeri.

"Perutku masih sakit deh, Kak," adunya pada Elang. "Tapi kayaknya gara-gara telat makan aja," lanjutnya.

"Lo istirahat aja. Nugasnya sambung besok," suruh Elang.

"Tapi besok udah harus di kasih."

"Lebih baik lo pikirin kesehatan lo, Hazel."

"Yaudah aku istirahat bentaran tapi nanti Kakak bangunin aku lagi ya?" pinta Hazel.

"Hm."

Hazel beranjak dari mena belajarnya dan naik ke kasur. Dia tidak langsung tidur karena baru saja makan.

"Lain kali kalau nggak dapat ojol ataupun angkutan umum mending langsung telpon gue. Gue nggak suka ngeliat lo bareng cowok itu," ucap Elang tiba-tiba.

"Iya, Kak," jawab Hazel tidak menentang. Perutnya masih sakit jadi dia malas banyak omong.

"Aku tidur dulu Kak," cicit Hazel.

Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now