16. Meyakinkan

119K 8.9K 6K
                                    

16

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

16. Meyakinkan

Hari ini Hazel tidak masuk kuliah dulu akibat kakinya yang masih agak nyeri. Mungkin, besok dia baru akan masuk. Hazel sedang berlatih berjalan di kamarnya supaya kakinya cepat membaik.

Bicara soal Hazel yang tidak masuk kuliah, ternyata Elang juga tidak masuk ke kantor hari ini. Kalau kata cowok itu sih karena di kantor sedang tidak ada rapat atau pekerjaan yang penting jadi dia memutuskan untuk tidak masuk. Tetapi Hazel tahu jika Elang hanya beralasan.

"Huft, kakiku udah lumayan mendingan nih," monolognya. Hazel duduk di lantai kamarnya sambil selonjoran.

Elang masuk ke kamar dengan membawakan nampan berisikan makanan dan minum. Dia menaruh nampan itu di atas nakas.

"Sarapan dulu," suruh Elang.

"Iya." Hazel hendak berdiri namun dia malah kembali terduduk akibat tangannya yang tidak sanggup mengangkat beban tubuhnya.

Elang yang menyaksikan kejadian itu pun segera menghampirinya dan tanpa pikir panjang langsung menggendong Hazel menuju sofa. Ketika digendong Elang, Hazel menahan napasnya karena syok. Akhir-akhir ini entah kenapa jantungnya suka sekali deg-degan jika berada terlalu dekat dengan Elang.

"Jangan bengong, dimakan sarapannya." Elang menyadarkan Hazel dari lamunannya. Cewek itu baru sadar kalau dirinya sudah duduk di sofa.

"Eh, iya ini aku makan." Hazel mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya.

"Oh iya, Kak, sore nanti dua temanku mau datang ke sini," beritahu Hazel.

"Ngapain?"

"Buat jengukin aku dong, boleh ya?" tanya Hazel.

"Boleh," jawabnya singkat.

Hazel tersenyum kemudian melanjutkan acara makannya. Suara dering telepon mengalihkan perhatian keduanya. Elang segera mengangkat teleponnya lalu menekan tombol hijau untuk menerima panggilan. Elang beranjak menuju balkon kamar, dia tidak ingin Hazel mendengar pembicaraan mereka.

"Kenapa?"

"Rapatnya baru aja selesai. Hasil rapat hari ini udah gue kirim lewat WA."

"Oke, ada lagi?"

"Besok bakal ada rapat lagi, dan lo harus hadir karena kepala perusahaan yang mau bekerja sama dengan kita datang juga."

"Oke, Gar, thanks udah ambil alih rapat hari ini."

"Santai, udah dulu ya gue mau lanjut."

Sambungan telepon terputus, Elang baru saja telponan dengan Edgar. Sekilas Elang melihat ke dalam kamar memastikan apakah Hazel mendengar pembicaraannya atau tidak. Ternyata aman, perempuan itu masih sarapan. Dia tidak ingin Hazel tahu kalau sebenarnya di kantor ada rapat.

"Udah selesai telponannya, Kak?" tanya Hazel melihat Elang menutup pintu balkon kamar.

"Udah, yang nelpon cuma tanyain kabar doang, nggak terlalu penting jadi ngomongnya bentaran," balas Elang berjalan ke arah Hazel.

Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now