29. Positif

82.5K 7.1K 6.7K
                                    

29

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

29. Positif

Sekarang ini, Hazel tengah meratapi nasib di dalam kamarnya. Dia baru saja menemukan segumpal kotoran di atas kasur. Bisa Hazel tebak siapa tersangka yang telah mengotori kasurnya.

"Aku pakai lupa pindahin Amber ke kandangnya lagi. Dia jadi buang kotoran di sini kan." Hazel menepuk keningnya prustasi. Sebelum dia membersihkan kotoran tersebut, Hazel lebih dulu memindahkan Amber ke kandangnya agar Amber tidak mengganggu.

"Demi apa bau banget!" Hazel hampir pingsan mencium aroma tidak sedap itu. "Kalau Kak Elang tahu pasti dia langsung nyuruh aku buat buang Amber," lanjutnya.

Hazel melepas sprei kasur, selimut dan semua sarung bantal untuk dicuci.

"Untung enggak tembus ke kasur jadi gak perlu ganti kasur segala," ujar Hazel setelah mengecek kondisi kasurnya. Setelah menaruh semuanya ke dalam keranjang pakaian kotor, Hazel pun bergegas pergi ke kampus. Hari ini dia masuk kelas siang dan yang mengantarnya tentu bodyguard Reza.

"Nanti pas di perempatan kita berhenti sebentar, ya, aku mau beli rujak," ujar Hazel ketika mereka sudah dalam perjalanan menuju kampus.

"Baik, Non."

Sesuai permintaan Hazel, Reza pun memberhentikan mobilnya di dekat perempatan. Ternyata memang ada penjual rujak di sini. Hazel segera turun dari mobil dan menghampiri si penjual rujak.

"Bu, mau rujaknya satu ya tapi jangan pedes," pinta Hazel.

"Siap, si Neng duduk di sana aja dulu." Ibu itu menunjuk ke kursi panjang yang memang dia sediakan untuk pelanggannya.

"Nggak usah, Bu, soalnya mau lihat proses buatnya," balas Hazel menampilkan senyum manisnya.

"Yasudah kalau begitu. Si Neng udah berapa bulan kalau boleh tahu?" tiba-tiba saja ibu penjual rujak melempar pertanyaan yang membuat Hazel mengkerutkan keningnya.

"Berapa bulan gimana maksudnya, Bu?" jujur Hazel belum paham maksud ibu itu.

"Lagi hamil, kan?"

Hazel termangu menatap ke arah ibu itu. Perlahan dia menggelengkan kepalanya. "Enggak, Bu tapi doain aja ya semoga beneran," cicit Hazel.

"Walah belum? Tapi aura kamu kayak udah hamil tahu."

Hazel hanya menanggapi dengan senyuman.

"Ini pesanannya, Neng."

"Terima kasih, Bu," ucap Hazel seraya memberikan uang pas. Tanpa berlama-lama lagi Hazel pun masuk ke mobil.

Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now