12. Jealous Dengan Boneka

134K 10.3K 7.2K
                                    

12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12. Jealous Dengan Boneka

Elang, Hazel, Edgar serta Frank sudah berada di Melbourne airport. Penerbangan mereka satu jam lagi, jadi masih ada waktu bersantai untuk minum kopi. Mereka saat ini tengah duduk di salah satu kafe yang ada di dalam Bandara.

Hazel memegangi perutnya, dia ingin buang air kecil. "Kak Frank," panggilnya.

"Kenapa tuh?" tanya Frank. Fyi, hanya ada Hazel dan Frank di meja itu. Sedangkan Elang dan Edgar lagi memesan pesanan mereka.

"Aku ke toilet bentar, ya, kebelet banget soalnya," beritahu Hazel.

"Perlu gue temenin, nggak? Atau lo bisa sendiri?"

"Aku bisa sendiri kok," balas Hazel. Sebetulnya Hazel tidak tahu letak toiletnya, nanti dia akan bertanya saja pada orang sekitar.

Hazel keluar dari kafe. Dia melangkah sambil melihat kesekitaran untuk mencari letak toilet.

"Duh, di mana, sih, toiletnya," racau Hazel yang kesal karena belum juga menemukan toiletnya.

"Aku tanyain ke orang aja deh," putusnya. Hazel menghampiri seorang perempuan yang sepertinya salah satu pekerja di Bandara ini.

"Excuse me ,where can I find the toilet?" Hazel bertanya pada perempuan yang tengah mengepel lantai itu.

Beberapa detik wanita itu hanya menatap Hazel, hingga tangannya terangkat menunjuk ke arah kirinya yang di mana terletak toilet. Di ujung sana baru dapat Hazel lihat ada tanda toilet. Hazel pun mengucapkan terima kasih kepada wanita tersebut lalu pergi.

"Dia nggak bisa ngomong atau gimana, sih? Kayaknya dia cewek introvert deh," monolog Hazel terus berjalan menuju toilet.

Hazel sudah sampai di toilet. Dia buru-buru masuk ke salah satu bilik toilet yang kosong.

"Huh, leganya," ucap Hazel mengusap perutnya yang tidak terasa sesak lagi. Hazel keluar dari bilik toilet. Dia mencuci tangannya di wastafel dan bercermin sebentar lalu melangkah keluar toilet.

Karena jarak toilet ke kafe tempat Elang dan yang lainnya berada, Hazel memutuskan untuk duduk sebentar sekedar menghilangkan rasa lelah akibat berjalan tadi. Hazel duduk seraya menggoyang-goyangkan kedua kakinya agar rasa pegal hilang. Dia memang masih muda, tapi dia cepat lelah juga karena Hazel termasuk salah satu golongan remaja jompo.

"Handphone aku ketinggalan di kafe lagi. Lanjut jalan aja deh takutnya Kak Elang udah nungguin," cicit Hazel mulai beranjak dari sana.

Lagi asyik-asyiknya berjalan sambil menunduk, Hazel sampai tak sadar kalau di depannya sedang ada kegaduhan.

"Kenapa mereka pada lari-larian, ya," gumam Hazel menyaksikan kejadian di depannya. "Jangan-jangan ada zombie!" celetuk Hazel yang mengingat scene film zombie di Bandara.

"Tapi aku nggak ngelihat ada zombie. Terus, mereka lari karena apa dong?" Hazel sangat kepo. Bodohnya Hazel bukannya menjauhi kegaduhan, dia malah ingin mendekati kegaduhan tersebut. Tetapi, baru beberapa langkah dia berjalan, tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang dari arah belakangnya.

Kak Elang: ELAZEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang