25. Curiga

108K 8.7K 7.5K
                                    

25

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

25. Curiga

Hazel bangun dan merasakan seluruh badannya terasa sakit. Dia tidak tahu apa penyebabnya, Hazel masih berusaha mengingat kejadian semalam.

"Kepalaku sakit banget," eluh Hazel memegangi kepalanya.

Hazel berusaha duduk dan otomatis selimut yang menutupi tubuhnya melorot ke bawah. Hazel terkejut melihat dirinya yang tidak mengenakan pakaian apapun.

"Hah kenapa aku bisa nggak pakai baju?!" paniknya. Setelah menyadari dia yang tidak berbusana barulah dia merasakan nyeri dibagian bawahnya.

"Aduh semalam ada kejadian apa ya kenapa aku enggak ingat apapun!" prustasinya.

"Kak Elang kenapa nggak ada? Apa dia udah pergi kerja?" monolog Hazel.

Hazel mengecek ponselnya kali saja ada pesan dari Elang, namun tidak ada. Hazel mencoba menghubungi Elang tapi nomor cowok itu tidak aktif.

"Kayaknya lagi rapat," gumam Hazel memandangi kontak Elang.

Hazel turun dari kasur dan melangkah ke kamar mandi. Dia sudah sangat kelaparan jadi dia buru-buru membersihkan dirinya.

Tidak berlama-lama lagi Hazel keluar kamar mandi, rambutnya yang basah dia biarkan terurai. Nanti saja akan dia keringkan, sekarang yang terpenting mengisi perutnya.

Hazel duduk di kursi meja makan, di depannya sudah ada sop ayam dan beberapa menu makanan lainnya. Hazel mulai menyendokkan nasi ke atas piring. Sambil termenung dia menikmati makanannya.

"Maaf mengganggu waktu makan non Hazel. Saya hanya ingin menyampaikan pesan tuan Elang, tuang Elang hari ini tidak pulang ke rumah karena ada beberapa kerjaan yang harus diselesaikan di kantor." Pelayan perempuan itu memberikan informasi pada Hazel.

"Oh oke."

Hazel mengecek ponselnya untuk memastikan apakah Elang mengirimnya pesan atau tidak. Ternyata tidak ada pesan satupun dari Elang. Seharusnya Elang bisa memberitahunya langsung lewat pesan atau telepon, kenapa malah lewat pelayan rumah.

"Aku buatin Kak Elang makan deh terus aku bawa ke kantornya. Setidaknya Kak Elang makan masakan rumah dan aku bisa liat muka Kak Elang," kata Hazel seraya tersenyum.

Beberapa jam telah berlalu, Hazel sudah siap dengan bekal yang akan dia bawa ke kantor Elang. Dia pergi bersama bodyguard Reza. Meskipun badannya masih pegal-pegal dan banyak bercak merah, itu tidak jadi masalah, dia masih bisa menutupinya.

Kak Elang: ELAZEL Where stories live. Discover now