" TWELVE "

11.6K 1.2K 38
                                    

" TWELVE "





Haechan dan Jisung terbangun saat suara ketukan pintu kamar mereka terdengar sangat berisik.

Tok!

Tok!

Tok!

"Den Jisung ada teman aden di bawah"

Tok!

Tok!

Tok!

"gghhhh~"

Haechan, mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum membalikkan tubuhnya menghadap Jisung yang tidur memeluknya dari belakang.

"Jisung~aaa"

"ggrrhh" erang Jisung malah mengeratkan pelukannya pada Haechan.

Tok!

Tok!

Tok!

Haechan, melihat ke arah pintu dan Jisung bergantian sebelum akhirnya bangkit dan mengenakan pakaiannya yang berserakan di lantai setelah melakukan hubungan suami istri beberapa jam lalu.

Cklek!

"Eehh aden Haechan belum pulang, maaf den ganggu itu ada teman aden Jisung di bawah" ucap bibi yang bekerja di rumah Jisung.

Haechan, mengangguk paham "biar saya yang menemuinya, Jisung sedang tidur" ucap Haechan langsung keluar kamar dan kembali menutup pintu kamar Jisung.

"Aden Jisung tidur siang? wahhh gak bener ini" gumam bibi yang keheranan, pasalnya Jisung tak pernah tidur siang, biasanya kalau pulang sekolah kalau gak kelayapan ya ngegame sampai lupa waktu, ini malah bibi denger Jisung sedang tidur.

"Bi" panggil Haechan yang berdiri di ambar tangga.

"A-ahhh iya maaf den" ucap bibi yang baru kembali dari lamunannya.

Haechan, hanya menggelengkan kepala sambil tersemyum sebelum lanjut menuruni tangga untuk bertemu teman Jisung yang di maksud bibi.

- - -ooOoo- - -


Jisung, akhirnya terbangun saat hari sudah mulai gelap dan ia tak menemukan Haechan di sampingnya lagi.

"gghhh.... Hyung kemana?" gumam Jisung sambil mendudukkan tubuhnya dan mengusap matanya bergantian.

Setelah kesadarannya benar-benar sudah kenbali Jisung beranjak dari ranjang dan memunguti pakaiannya yang masih berserakan di lantai untuk di masukan ke ranjang baju kotor dan ia mengambil baju yang baru dari lemari.

Cklek!

Rumahnya terlihat begitu sepi seperti tak berpenghuni membuat Jisung celingunkan sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar kamar setelah mendengar suara benda di dapur.

Jisung, berfikir itu Haechan yang sedang memasak makan malam untuk mereka.

"Loh bibi sudah balik?" ucap Jisung sambil mendudukkan dirinya di kursi.

"Aden sudah bangun? saya sudah balik dari tadi sore" ucap Bibi.

"Kalau dari sore berarti bibi ketemu Haechan Hyung dong?"

Bibi itu mengehentikan aktifitasnya karena memang masakan sudah selesai dan meletakkan ke mangkuk sayur sebelum di sajikan di atas meja makan.

"Lihat" ucap bibi sambil meletakkan sayur buatannya diatas meja.

"Lalu sekarang dia kemana?"

Bibi, seperti berpikir sebelum menjawab pertanyaan Jisung "tadi ada temen aden yang datang" ucap bibi dan Jisung mengangguk - angguk.

"Terus!"

"Karena aden tidur, jadi den Haechan yang nemuin dia"

"Terus...terus..?"

"Terus mereka berbincang sebentar dan teman aden pamit pulang, dan setelah teman aden pulang, aden Haechan langsung naik dengan mata memerah seperti menahan tangis" jelas bibi panjang lebar.

Jisung, yang mendengar itu berpikir keras teman yang mana yang di maksud bibi karena Jisung merasa tak ada janjin dengan Jaemin atau pun Jeno di tambah lagi gak mungkin kalau Jaemin dan Jeno membuat Haechan menangis.

Jisung, mengambil ponselnya dan mencari sesuatu di dalamnya.

"Apakah dia yang ke sini?" tanya Jisung sambil menunjukkan layar ponselnya pada bibi karena Jisung yakin selain Jeno dan Jaemin, orang yang ada di layar ponsel Jisung itu lah yang tau rumah Jisung meski dia tak pernah masuk kedalamnya karena Jisung melarang.

"Nah iya dia" ucap bibi membuat Jisung melotot tak percaya karena dia tak pernah memberi tahu pada para mantannya di mana alamat rumahnya.

"Shit!" umpat Jisung langsung beranjak keluar rumah dan mengendarai montornya dengan kecepatan penuh menuju rumah Haechan untuk menjelaskan semuanya sebelum Haechan semakin salah paham padanya.



- - -ooOoo- - -

Hayolohhh icung... udah lu bobol itu ya anak ku.

"MY PERFECT HUSBAND" {JiHyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang